SuaraBali.id - Warga negara asing (WNA) asal Rusia bernama Pokras Lampas dan WN Ukraina Alex Stefan yang sama - sama tinggal di Bali malah kompak membawa pesan perdamaian melalui karya kaligrafi berukuran 980 meter.
Pokras asal Rusia membuat karya kaligrafi bertajuk “World United” di atas atap villa milik pengusaha property asal Ukraina, Alex. Selama sekira sebulan lamanya Pokras menyelesaikan proyek perdamaian itu mulai dari diskusi perencanaan pada 7 Januari 2022 hingga finishing goresan kaligrafi lada 6 Maret 2022.
Karya itu bertajuk “World United” dibuat dalam lima bahasa, Rusia, Ukraina, Inggris, Indonesia, dan Tiongkok. Pokras Lampas merupakan pelukis yang dikenal dengan gayanya yang memadukan seni kaligrafi kuno dan seni graffiti yang didapuknya menjadi sebuah aliran baru bernama “kaligrafuturisme”.
Pokras telah menorehkan karyanya di Gedung tertinggi Roma, di kosmodrom Baikonur di tengah Rusia, dan gedung Red October di Moskow, Rusia, termasuk bekerjasama dengan brand ternama seperti Nike, Mercedes-Benz, hingga Lamborghini.
Sebagaimana diungkapkan Pokras dalam sebuah perjumpaan dengan awak media di sebuah hotel kawasan Tibubeneng, Kuta Utara, Badung, Bali, pada Kamis (10/3/2022).
"Saya melukis “Mir Yedin" yang berarti World United atau Dunia Bersatu. Kami membawa pesan persaudaraan di tengah situasi dunia yang sedang tidak menentu, terutama karena adanya ketegangan militer diantara negara Rusia dan Ukraina," kata Pokras.
Melalui Karya Kaligrafi ini, pria Rusia yang memiliki hampir 500 ribu pengikut dan akunnya terverifikasi ingin menunjukkan pesan damai bagi Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky serta masyarakat seluruh dunia.
Bali secara khusus dipilih sebagai lokasi pembuatan karya prestisius ini karena letaknya yang strategis menjadi tempat koneksi berbagai orang dari mancanegara, mulai dari wisatawan, insan kreatif, dan pebisnis. Di tengah pandemi pun pengunjung dari mancanegara tetap berupaya dapat mengunjungi Pulau Bali.
"Saya senang bisa di Bali membuat kaligrafi. Kaligrafi adalah jalur yang bisa mengkoneksi beberapa orang biarkan berbeda agama budaya tetapi dengan ini kita memperlihatkan apa yang mengekspresikan diri kita membawa pesan perdamaian. Dimanapun kita berada, perlu diingat bahwa dunia ini satu meskipun kita berasal dari negara dengan budaya yang berbeda-beda," ungkap dia
Pokras memilih media lukis di atas atap properti Alex Villas di kawasan Canggu Bali karena lokasinya yang strategis sehingga bisa dilihat dari berbagai sisi. Sementara itu, warga Ukraina yang atap villanya digores karya seni oleh Pokras, Alex Stefan mengaku prihatin dengan konflik antara Ukraina dengan Rusia.
"Saya sedih, khawatir hingga sulit tidur," ungkapnya.
Alex mengatakan bahwa dirinya 7 tahun yang lalu dari Ukraina dan tinggal di Bali. Ia nyaman tinggal di Bali bukan hanya karena keindahan pesona alam namun juga kultur masyarakatnya.
Alex pun berharap ekonomi di Bali segera pulih setelah dihantam pandemi COVID-19.
"Bali kasih contoh ke seluruh dunia orang dari berbagaI negara tinggal dengan damai. Karya Dunia Bersatu ini bernafaskan toleransi, persahabatan, dan penghormatan satu sama lain. Kami tidak menginginkan perang. Kami ingin membangun masa depan bersama-sama," bebernya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Pemasaran Ekonomi Kreatif dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia, Yuana Rochma Astuti mengaku bangga atas karya kaligrafi hasil kolaborasi antara WNA Rusia dan Ukraina yang notabene negaranya tengah berkonflik.
Kata Yuana, lukisan World United memiliki makna yang sangat sarat perdamaian di tengah situasi dunia yang sedang tegang.
Bali menjadi tempat yang dipilih untuk melukiskan kaligrafi perdamaian ini, Yuana berujar sebagaimana citra Bali sebagai tempat yang penuh kedamaian, seni menjadi sarana perdamaian
“Indonesia, dan khususnya Bali merepresentasikan perdamaian menjadi tempat karya tersenut, tentu sangat mendukung upaya perdamaian yang saat ini sedang diusahakan berbagai pihak," ucap dia.
"Karena itu, kami sangat mengapresiasi bentuk seni ini sebagai perwujudan dari keinginan rakyat dari seluruh dunia akan perdamaian," pungkas Yuana.
Kontributor Bali : Yosef Rian