Jumlah Kasus Positif Covid-19 di Mataram Terus Melonjak

Dinas Kesehatan Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menyebutkan dari jumlah itu hanya sekitar 50 pasien positif COVID-19 yang menjalani perawatan.

Eviera Paramita Sandi
Jum'at, 11 Februari 2022 | 12:19 WIB
Jumlah Kasus Positif Covid-19 di Mataram Terus Melonjak
ILUSTRASI - Petugas medis mengambil sampel tes Swab PCR Kamis (13/1/2022). [ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah]

SuaraBali.id - Jumlah pasien positif COVID-19 di Mataram mencapai sekitar 540 orang. Jumlah ini merupakan akumulasi sejak 1 Januari Sampai Rabu (9/2/2022).

Dinas Kesehatan Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menyebutkan dari jumlah itu hanya sekitar 50 pasien positif COVID-19 yang menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit karena komorbid.

"Data terakhir kami 305 kasus positif, ditambah lagi temuan baru kemarin 235 orang, sehingga menjadi 540 orang," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Mataram dr H Usman Hadi Kamis (10/2/2022).

"Sementara sisanya, melakukan isolasi mandiri karena pasien tersebut terkonfirmasi positif COVID-19 tanpa gejala dan gejala ringan," katanya.

Temuan kasus baru COVID-19 itu merupakan hasil pelacakan kontak, pelaku perjalanan dan ada juga yang memang sudah sakit. Menurut Usman, kasus positif COVID-19 di Kota Mataram masih berpotensi akan terus meningkat.

Hal itu karena sejak Kamis (10/2/2022) pagi sudah ada data masuk 133 kasus positif.

Tingginya mobilitas masyarakat, serta kondisi cuaca memicu munculkan penyakit infeksi saluran pernapasan akut (Ispa).

"Oleh karena itu, kami minta masyarakat tetap waspada menjaga kesehatan, menerapkan protokol kesehatan serta melakukan vaksinasi COVID-19 untuk meningkatkan antibodi," katanya.

Dalam pekan ini terjadi peningkatan kasus harian COVID-19 yang signifikan, namun angka kematian di Mataram relatif rendah.

"Catatan kami, angka kematian pasien COVID-19 sejak Januari 2022 enam orang. Itupun pasien meninggal karena memiliki penyakit penyerta atau komorbid," katanya.

Lebih jauh Usman belum dapat memastikan kalau kasus positif COVID-19 yang ditemukan dengan penyebaran COVID-19 yang sangat cepat merupakan varian omicron.

"Untuk memastikan COVID-19 varian omicron, harus melalui uji sampel ke laboratorium di Kementerian Kesehatan," katanya. (ANTARA)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak