SuaraBali.id - Mulai hari ini, Jumat (4/2/2022) Pemerintah Kota Denpasar mengambil kebijakan menyetop pembelajaran tatap muka, untuk dialihkan menjadi pembelajaran jarak jauh menggunakan metode daring. Hal ini dikarenakan peningkatan Covid-19 yang tidak terkendali.
Selain itu sejumlah lapangan umum di Kota Denpasar juga ditutup kembali. Seperti Lapangan Puputan I Gusti Ngurah Made Agung, Lapangan Lumintang, Taman Kota Lumintang dan Taman Janggan.
Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa dalam rapat pada Kamis (3/2/2022) mengatakan bahwa kasus Covid-19 di Kota Denpasar sendiri mengalami lonjakan signifikan sejak sepekan terakhir.
Secara berturut sejak 27 Januari hingga 2 Februari kasus positif Covid-19 telah mengalami peningkatan sebanyak 962 orang. Dimana, dari jumlah tersebut 106 orang diantaranya berstatus siswa dan guru, sementara kasus aktif sampai saat mencapai 1.024 kasus.
Dalam rapat yang juga dihadiri jajaran Satgas Covid-19 Kota Denpasar dan OPD terkait ini menyepakati beberapa langkah taktis penanganan lonjakan kasus Covid-19.
Yakni Pembelajaran dari Tingkat PAUD, TK, SD, SMP, dan SMA/SMK yang semula telah menerapkan 100 persen Tatap Muka dikembalikan dengan Metode Daring.
Wakil Wali Kota menegaskan, pemerintah juga tetap mengoptimalisasi 6 langkah strategis untuk mengatasi lonjakan kasus covid 19 yang telah disepakati sebelumnya.
Hal ini mulai dari peningkatan kapasitas 3 T (tracing, testing, treatment), mengencarkan pelaksanaan vaksinasi termasuk booster, mewajibkan penerapan aplikasi Peduli Lindungi.
Selanjutnya Satgas Covid-19 Kota Denpasar juga menyiapkan Isolasi Terpusat (Isoter), Optimalisasi Rumah Sakit Rujukan mulai dari ketersediaan bed, oksigen dan obat-obatan, dan mengencarkan operasi yustisi penegakan protokol kesehatan memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, serta membatasi mobilisasi dan interaksi (5M). (ANTARA)