SuaraBali.id - Program Beasiswa Indonesia Maju didapatkan oleh 18 siswa di Bali. Program tersebut akan digunakan untuk melanjutkan pendidikan program sarjana (S1) di 10 universitas terkemuka di luar negeri.
Siswa berprestasi asal Bali yang berhasil meraih program Beasiswa Indonesia Maju itu, sebelumnya telah mengikuti seleksi yang ketat yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek).
Dari 18 siswa yang akan menempuh pendidikan program S1 di bidang sains dan teknologi tersebut, 5 diantaranya lolos dalam kategori Afirmasi dan 13 siswa lolos dalam kategori Reguler.
Kelima orang penerima Beasiswa Indonesia Maju untuk kategori Afirmasi adalah I Dewa Gede Essa Satria Widana (SMAN 1 Tabanan), I Putu Wisnu Jaya Wardana (SMAN 1 Singaraja), Ni Putu Saraswati Maharani Devi Dasi (SMAN 3 Denpasar), Diah Septa Lingga Pratiwi (SMAN 2 Semarapura) dan Meilana Putri (SMAN 2 Amlapura),
Selanjutnya siswa yang lolos kategori Reguler adalah Kadek Kurnia Dewi, Ni Ketut Selamat Kariyani, Ni Luh Eka Januartini, Ni Putu Ari Budiani, Ni Wayan Novia Sinta Dewi, dan I Gusti Ngurah Sucahya Satria Adi Pratama yang kesemuanya dari SMAN Bali Mandara.
Gede Deanova Wikayana Fachrie, Made Deva Wikananda Putra dan Ni Putu Dhara Deswita Prabha. Ketiganya dari SMAN 1 Singaraja.
I Putu Pramana Putra dan Jerry Eriksen yang keduanya berasal dari SMAN 4 Denpasar. Berikutnya Ni Putu Miranda Puteri (SMAN 3 Denpasar), Andrew Jamsa berasal dari SMA Jembatan Budaya Badung.
"Saya harapkan kalian tekun belajar, agar mencapai prestasi yang baik dan lulus tepat waktu," kata Gubernur Bali Wayan Koster, saat bertatap muka dengan 18 siswa tersebut di Jaya Sabha, Denpasar, Minggu (16/1/2022).
Menurut Koster setelah lulus program S1, mereka juga dapat melanjutkan ke program S2 dan S3 atau memilih bekerja.
Sementara itu, 10 universitas yang menjadi tujuan pendidikan ke-18 siswa dari Bali itu adalah University of Illinois Urbana Champaign (USA), University of Michigan (USA), University of Chicago (USA) dan Columbia University US.
Selanjutnya Carnegie Melion University (USA), University of British Colombia (Canada), University of Toronto (Canada), National University of Singapore, Nanyang Technological University (Singapore) dan National Taiwan University.
Koster berpesan kepada para siswa tersebut agar selain mempelajari ilmu yang diajarkan di kampusnya, juga memanfaatkan kesempatan pendidikan ini dengan mempelajari tentang kemajuan, potensi dan keunggulan yang dimiliki oleh negara tersebut.
"Dengan demikian, ketika sudah lulus dan pulang, para siswa akan memperoleh pengetahuan akademis dan wawasan secara keseluruhan tentang negara tersebut yang membuat negara itu maju dan bisa memiliki universitas terkenal di dunia," ujar Koster.
Dengan pengetahuan yang lengkap tersebut, para siswa diharapkan pulang untuk membangun Indonesia, khususnya membangun Bali.
"Bali harus dibangun oleh pemimpin dan digerakkan oleh orang-orang yang unggul dengan karakter kuat agar Bali bisa maju, berdaya saing, tangguh dan berkelanjutan," ujarnya.
Namun, kata dia, tentu dengan tetap mencintai, menjaga dan memberdayakan adat istiadat, tradisi, seni, budaya serta kearifan lokal Bali.
Untuk biaya awal, para siswa ini total diberikan uang masing-masing sebesar Rp20 juta untuk keberangkatan. Dana tersebut bersumber dari dana CSR Bank Pembangunan Daerah Bali. (ANTARA)