Bule Inggris Pengusaha Properti Mewah di Bali Ditemukan Tewas

Matt yang diketahui bekerja untuk jaringan hotel mewah di Bali ini menurut teman-temannya menjalin hubungan dengan EP sejak bulan Juli lalu.

Eviera Paramita Sandi
Sabtu, 15 Januari 2022 | 12:31 WIB
Bule Inggris Pengusaha Properti Mewah di Bali Ditemukan Tewas
Ilustrasi mayat, jenazah. [Envato]

SuaraBali.id - Seorang pria asal Inggris bernama Matt Harper (48) diduga jadi korban pembunuhan di Bali. Tragisnya ia diduga ditikam saat melakukan video call dengan keluarganya di Inggris. 

Pemberitaan kejadian ini pun viral di media sosial sejak kemarin. Di Facebook pencarian "Matt Harper Bali" pun sedang populer. 

Sebagaimana dilaporkan media Inggris, The Sun, kejadian ini awalnya diduga dilakukan oleh seorang perempuan asal Indonesia. Saat itu Matt disebut sedang melakukan video call dengan mantan istri dan anaknya di rumah.

Masih dalam pemberitaan The Sun, Matt yang diketahui bekerja untuk jaringan hotel mewah di Bali ini diketahui datang ke Bali dari Gloucester pada Februari 2020. Di media sosial, ia kerap kali membagikan tentang kehidupan impiannya di pulau Indonesia.

Baca Juga:Ini Kata Polisi Soal Kematian Bule Inggris Pengusaha Properti di Bali

Matt juga dikenal sebagai koki yang rajin, ia secara teratur memasak makanan untuk teman-teman di Bali dan bahkan mengadakan acara “Come Dine With Me” di sebuah restoran di sana tahun lalu.

Juru bicara Kantor Luar Negeri & Persemakmuran pun mengatakan telah berkoordinasi dengan kepolisian di Indonesia

 "Kami berhubungan dengan polisi Indonesia mengenai kematian seorang pria Inggris di Bali, dan mendukung keluarga pada saat yang sulit ini." ujarnya.

Catatan Redaksi :

Berita ini telah mengalami perubahan pada foto, judul, juga beberapa bagian isinya. Judul sebelumnya telah kami ubah menjadi Bule Inggris Pengusaha Properti Mewah di Bali Ditemukan Tewas. Selain judul, beberapa bagian isi yang berhubungan dengan dugaan keterlibatan orang dekatnya (sebagaimana awalnya diberitakan media asing sumber berita) kemudian juga telah kami buang/revisi karena diduga tidak akurat. Demikian berita ini kami perbaiki. Mohon maaf atas kekeliruan dan ketidaknyamanan yang ditimbulkan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini