Bantah Pembantaian, Pemprov NTB Sebut Pemberantasan Anjing Liar di Mandalika Berperikehewanan

Khairul Akbar membantah bahwa pengendalian anjing liar di Kawasan Mandalika oleh Dinas Nakeswan dilakukan secara brutal.

Eviera Paramita Sandi
Jum'at, 14 Januari 2022 | 14:36 WIB
Bantah Pembantaian, Pemprov NTB Sebut Pemberantasan Anjing Liar di Mandalika Berperikehewanan
Bangkai Anjing di sekitar kawasan Sirkuit Mandalika, NTB. [Foto : Istimewa]

SuaraBali.id - Dugaan pembantaian anjing di Sirkuit Mandalika ditanggapi oleh Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Nakeswan) Provinsi NTB, Khairul Akbar membantah bahwa pengendalian anjing liar di Kawasan Mandalika oleh Dinas Nakeswan dilakukan secara brutal.

Ia menjelaskan bahwa terkait pengendalian anjing liar yang dilakukan Pemerintah Provinsi NTB melalui Dinas Nakeswan di Mandalika telah sesuai prosedur dan tidak ada unsur kekerasan di dalamnya.

“Pemberantasan anjing liar yang dimaksud yaitu, penyakit anjing gila atau rabies. Tapi dalam pelaksanaannya dilakukan dengan berperikehewanan, tidak ada istilah pembantaian seperti dipukul dan dihajar,” katanya pada Jumat (14/1/2022)

Secara keilmuan, kata Khairul, anjing-anjing yang terkena penyakit rabies memang harus diberantas agar suatu daerah terhindar dan aman dari penyakit anjing gila. Lebih jauh, Khairul menambahkan NTB masuk dalam status waspada rabies. Mengingat, lanjut Khairul, dalam waktu dekat akan menyelenggarakan empat ajang balap internasional.

Hal itulah yang mendasari langkah pengendalian tersebut dilakukan oleh Pemerintah Provinsi dengan tujuan mengamankan daerah NTB dari penyakit anjing gila.

Sebelumnya, Kelompok penyayang binatang, Animal Defenders Indonesia (ADI) telah melaporkan adanya dugaan pembantaian satwa anjing di Sirkuit Mandalika pada November silam.

Menanggapi laporan tersebut, Managing Director Indonesia Tourism Development and Corporation (ITDC) Bram Subiandoro selaku pengelola kawasan Mandalika menyebutkan bahwa pihaknya belum mendapatkan informasi apapun soal laporan tersebut.

"Tidak ada tembusan atau apapun ke ITDC yang saya tahu," kata Bram pada Suara.com, Jumat siang. (14/1/2022).

Kontributor : Lalu Muhammad Helmi Akbar

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini