SuaraBali.id - Penentuan puncak tradisi Bau Nyale di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat diputuskan jatuh pada 20-21 Februari 2022. Hal ini merupakan keputusan pada acara 'sangkep warige' (musyawarah adat) para tokoh adat masyarakat Suku Sasak yang digelar pada Sabtu, (08/01/2022).
Penetapan waktu pelaksanaan acara puncak Bau Nyale dilakukan mengacu pada tanda-tanda alam, seperti bunyi tengkere, bintang towot, dengan penanggalan Sasak.
Bau Nyale merupakan tradisi turun temurun. Dalam tradisi ini, ribuan orang menangkap cacing laut di sepanjang pantai Pulau Lombok. Cacing-cacing laut ini dikenal dengan sebutan nyale, yang dipercaya sebagai jelmaan Putri Mandalika.
Mandalika dikenal sebagai putri cantik yang memilih menceburkan diri ke laut lepas, menghindari peperangan antar pangeran yang memperebutkan dirinya.
Baca Juga:Ini Keistimewaan Fasilitas Tiket Rp 15 Juta MotoGP Mandalika yang Sudah Ludes Terjual
"Potensi daerah kita dari segi pariwisata memiliki potensi yang luar biasa dan sudah diakui, termasuk aspek kebudayaan dan tradisi seperti bau nyale harus tetap dilestarikan," kata Wakil Bupati Lombok Tengah, HM Nursiah pada acara sangkep warige Bau Nyale yang digelar di Desa Wisata Sasak Ende, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah pada Sabtu, (08/01/2022).
"Bau nyale telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Suku Sasak," lanjutnya.
Pihak Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah akan mengupayakan agar tradisi Bau Nyale dapat membawa berkah bagi Lombok Tengah. Khususnya, kata Nursiah, dalam rangka mempersiapkan event MotoGP Maret mendatang.
"Atas nama pemda Lombok Tengah akan memfasilitasi dan bertanggung jawab terhadap kegiatan bau nyale, dan keputusan penetapan puncak bau nayle merupakan keputusan bersama," ujar Wakil Bupati yang sebelumnya menjabat Sekda Lombok Tengah ini.
Sementara itu, berdasarkan pertimbangan dan usul saran beberapa tokoh masyarakat adat Sasak, puncak event Bau Nyale ditetapkan pada tanggal 20-21 Februari 2022 mendatang.
Baca Juga:Duh, Ratusan Pohon yang Ditanam Untuk Mempercantik Mandalika Hilang Dicuri
"Berdasarkan hasil sangkep warige disepakati dan ditetapkan bahwa musim bau nyale tahun 2022 jatuh pada tanggal 20-21 Februari 2022," ucap Ketua Majelis Adat Sasak Lalu Suhardi membacakan berita acara musyawarah.
- 1
- 2