Kata dia, rerata dari pelaku penyerangan itu membawa golok dengan berpakaian bebas, menggunakan cadar dan ikat kepala berwarna putih.
Besar dugaan hal itu merupakan buntut dari pernyataan pimpinan As Sunnah Lombok, Mizan Qudsyiah dalam salah satu pengajiannya tentang wisata religi ke kuburan yang diduga melecehkan para tokoh dan tempat-tempat bersejarah di Lombok.