Amor Ring Acintya, Ida Cokorda Pemecutan XI Meninggal Dunia Hari Ini

Di berbagai media sosial, kabar duka ini tersebar dan dibenarkan oleh menantu pertama almarhum.

Eviera Paramita Sandi
Rabu, 22 Desember 2021 | 08:23 WIB
Amor Ring Acintya, Ida Cokorda Pemecutan XI Meninggal Dunia Hari Ini
Ida Cokorda Pemecutan XI, AA. Ngurah Manik Parasara semasa hidup. [Foto : Istimewa/beritabali.com]

SuaraBali.id - Keluarga besar Puri Pemecutan berduka, Ida Cokorda Pemecutan XI yaitu AA. Ngurah Manik Parasara meninggal dunia pada Rabu (22/12/2021) pukul 06.00 WITA.

Di berbagai media sosial, kabar duka ini tersebar dan dibenarkan oleh menantu pertama almarhum, Ida Bagus Wesnawa atau akrab dipanggil Gus Wes. Cok Pemecutan diketahui meninggal karena sakit.

"Beliau komplikasi, jantung, diabetes dan asam urat. Baru terdeteksi sejak Oktober lalu," katanya saat dikonfirmasi beritabali.com – jaringan Suara.com secara daring.

Adapun saat sakit nya terdeteksi, kata Gus Wes, Cokorda mengeluh dirinya 'inguh' atau kurang nyaman, bahkan sempat merasa linglung.

Mengetahui hal itu, keluarga pun merujuk Cok Pemecutan ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah. Setelah menjalani perawatan intensif selama satu bulan, perawatan sekanjutnya dilakukan di rumah.  

Selama menjalani perawatan di rumah, kondisi kesehatan Cokorda Pemecutan berangsur membaik. Namun tak disangka, kesehatan Cokorda melemah pada Selasa pagi, kemudian meninggal dunia.

"Soal pelebon, kami masih runding dengan keluarga mencari hari baik," ujarnya.

Sosok almarhum di akhir masa hidupnya dikenal sangat aktif dalam berbagai kegiatan adat dan agama. Mengemban sosok sebagai Tedung Jagat Denpasar, wacana-wacana almarhum selalu sarat akan persatuan antar umat dan antar warga Bali dengan pendatang.

Hal itu membuat almarhum menjadi tokoh yang dipandang, untuk urusan pemersatu umat. Kendati demikian, sang raja tak seketika jumawa.

Justru dia menjelaskan bahwa saat ini negara Indonesia kini berbentuk republik. Bukan lagi kerajaan.

Dalam berbagai isu politik, sosok humoris juga kerap mengusulkan jalan tengah melalui media. Pada isu-isu konflik, almarhum tak segan bersikap tegas, kendatipun melibatkan keluarga puri.

Sosoknya juga tak bisa dipisahkan dari unsur magis. Kiblatnya dalam dunia spiritual sangat diketahui oleh sejumlah penekun spiritual, khususnya di Denpasar.

Almarhum juga gemar mengoleksi barang antik serta bertuah. Penampilannya yang hampir selalu mengenakan pakaian adat juga menjadi ciri khasnya.

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak