SuaraBali.id - 22 dari 29 Gereja di Jembrana Bali akan mendapatkan pengamanan berupa pos dan anggota keamanan yang berkolaborasi dengan TNI, Dinas terkait dan remaja gereja saat Natal. Kapolres Jembrana AKBP I Dewa Gde Juliana, mengatakan untuk Natal ada 29 Gereja, namun yang melaksanakan kegiatan adalah 22 Gereja.
"Untuk gelar pasukan pengamanan Nataru akan dilaksanakan pada tanggal 23 Desember 2021, dengan melibatkan 141 personel untuk Ops Lilin sedangkan personel yang lain akan all arround untuk melaksanakan pengamanan," katanya.
Sementara Bupati Jembrana, I Nengah Tamba mengatakan bahwa pengamanan Nataru sudah biasa dilakukan dari tahun ke tahun. Namun, lanjutnya, tahun ini ditambahkan dengan permasalahan covid-19.
"Soliditas semua elemen, Polri, TNI, Pecalang, dan semua elemen terkait akan bersinergi untuk pelaksanaan Nataru tetap kondusif dan menjaga protokol kesehatan tetap berjalan baik. Forkopimda harus hadir pada saat pengamanan, tanggal 24 Desember kita berkunjung ke Misa-misa Natal yang ada," ungkapnya.
Bupati Jembrana, I Nengah Tamba juga menegaskan bahwa tidak ada izin yang akan diberikan terkait keramaian dalam bentuk apapun. Ini untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan dan juga mencegah terjadinya kerumunan.
"Sehingga situasi Nataru diharapkan kondusif dan sekaligus menghindari terjadinya kasus covid," terang Tamba.
Sementara Kapolres Jembrana mengajak semua berkomitmen untuk berperan aktif dalam pengamanan Ops Lilin Agung 2021 demi Jembrana yang sehat dan kondusif. Ia berharap nantinya Jembrana dapat dijadikan contoh bagi daerah lain karena memiliki pintu masuk.
Sementara Dandim 1617 Jembrana, Letkol Inf Hasrifuddin Haruna, S.Sos menambahkan, dari TNI pihaknya juga akan mendukung penuh Polres Jembrana.
“Kita bantu sesuai perintah, kita akan memasifkan pengamanan untuk mengantisipasi terjadinya indikasi adanya kebocoran atau celah-celah pihak ketiga menjanjikan kemudahan menyebrang di Pelabuhan Gilimanuk seperti pemalsuan Suket," ujarnya.
Personel yang diterjunkan untuk backup ini sebanyak 170 orang dengan 73 personel dari Kodim dan 97 dari satuan tempur Yonif 741 untuk situasi darurat.