Nasi Ayam Merangkat, Kuliner Pedas Andalan Desa Bonjeruk Lombok Tengah

Lokasi pasar bambu ini dulu lahan hanya menjadi genangan air dan terdiri dari semak dan bambu untuk dijual.

Eviera Paramita Sandi
Kamis, 09 Desember 2021 | 13:54 WIB
Nasi Ayam Merangkat, Kuliner Pedas Andalan Desa Bonjeruk Lombok Tengah
Nasi Ayam Merangkat (Antara)

SuaraBali.id - Kuliner merupakan salah satu faktor pendukung untuk menarik minat wisatawan. Khususnya di Desa Wisata Bonjeruk yang berada di kecamatan Jonggat, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Tak hanya ada potensi alam, kerajinan maupun lingkungan, tapi Desa Wisata Bonjeruk juga menawarkan makanan tradisional “Nasi Ayam Merangkat" kuliner pedas khas Lombok yang dijual di Pasar Bambu.

Pengurus Pokdarwis Desa Wisata Bonjeruk Dayat mengatakan, dalam mengembangkan Desa wisata di tengah pandemi ini tidak hanya mengandalkan pemandangan alam pedesaan dan budaya serta sejarah. Namun, pihaknya mengembangkan Desa wisata dengan menonjolkan potensi makanan khas Lombok kepada para wisatawan lokal maupun mancanegara.

"Makanan khas Lombok kita kembangkan menjadi potensi wisata," katanya.

Baca Juga:Nasi Balap Puyung, Makanan Khas Lombok yang Wajib Dicoba Para Pebalap

Lokasi pasar bambu ini dulu lahan hanya menjadi genangan air dan terdiri dari semak dan bambu untuk dijual.

"Setelah dibangun tempat ini menjadi lebih tertata dan bambu pun semakin terpelihara dan memberikan dampak ekonomi yg besar bagi masyarakat," ujarnya.

Dikatakannya, sebelum pandemi pasar bambu itu awalnya memang dikhususkan untuk wisatawan mancanegara. Namun, karena COVID-19 sejak dua tahun lalu tidak ada wisatawan yang datang.

"Awalnya kita telah jalin kerja sama dengan pihak pengelolaan Kapal Pesiar dan agen travel. Hampir 800 wisatawan asing yang telah mencoba kuliner makanan di pasar Bambu ini," katanya.

Meskipun pandemi, pihaknya tetap bertahan dan mencoba hal baru supaya Desa wisata tersebut tetap aktif. Sehingga muncul lah gagasan untuk membuka pasar bambu itu kepada wisatawan lokal dengan mengandalkan Nasi Ayam Merangkat.

Baca Juga:Menu Tersohor Khas Airkuning Jembrana, Pindang Kuning Hingga Kepiting Goreng

Nasi Ayam Merangkat ini memiliki filosofi. Nasi tersebut biasanya disajikan saat ada warga yang menikah dan pihak keluarga dalam menyambut kedua mempelai.

Penyajiannya dengan cara memotong puluhan ayam untuk dimasak dengan cara dibakar, dilumuri bumbu sambal dan disajikan bagi warga sebagai rasa syukur, karena anak mereka menikah (Merarik"red bahasa sasak).

"Ciri khasnya makanan ini pedas dan biasanya disajikan setiap ada yang menikah," katanya.

"Tapi kalau untuk wisatawan asing, bumbunya tidak pedas, kita sesuaikan dengan lidah mereka," katanya.

Menurut dia apabila pandemi ini berakhir, pasti wisatawan yang akan datang cukup banyak dan pariwisata bisa pulih kembali. Terlebih dengan adanya kegiatan WSBK dan MotoGP di Sikuit Mandalika bisa menjadi magnet kunjungan wisatawan di Lombok khususnya dan berdampak bagi pelaku wisata atau masyarakat.

"Semoga pandemi ini tuntas dan kegiatan balapan di Sirkuit Mandalika itu bisa membangkitkan pariwisata," katanya. (ANTARA)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak