SuaraBali.id - Tanah longsor terjadi di kecamatan Pupuan, Tabanan, Bali, Senin (6/12/2021) pada dini hari membuat bangunan kamar tidur milik warga hancur. Rumah tersebut adalah milik I Wayan Setiasa (55) warga Banjar Asah, Desa Bantiran rusak tertimpa material longsor.
Akibat longsor ini juga Kadek Arta Wirawan (30) yang merupakan anak kandung Setiasa, sempat tertimbun material di bagian kaki.
Longsor terjadi dari rumah milik saudara kandung korban Setiasa yang lokasinya berada tepat di atas dengan ketinggian sekitar 7 meter. Seperti diketahui hujan yang mengguyur Tabanan terjadi dengan intensitas tinggi membuat kondisi tanah labil dan pinggiran rumah Nyoman Setiawan (saudara kandung korban) longsor menimpa kamar tidur milik I Wayan Setiasa.
"Anak korban di bagian kakinya tertimbun material longsor beruntung hanya luka memar," terang Kelian Dinas Banjar Asah, I Nengah Arsana seperti diwartakan beritabali.com – Jaringan Suara.com.
Namun akibat kejadian tersebut, kamar korban di bagian belakang hancur. Sementara kondisi senderan yang longsor rumah Nyoman Setiawan masih kokoh sebab bangunan berada jauh dari senderan.
Kondisi bencana alam ini pun sudah dilaporkan kepada aparat Desa Bantiran maupun Babinsa dan Bhabinkamtibmas Desa Bantiran. Rencananya Selasa (8/12) akan kerja bhakti melakukan evakuasi material.
“Sekarang tidak bisa lakukan evakuasi karena kondisi masih hujan. Kita akan lakukan besok (hari ini) secara gotong royong,” ujarnya.
Tidak hanya itu, hujan deras disertai angin juga mengguyur wilayah Kecamatan Baturiti dan menyebabkan rumpun bambu longsor dan menutup badan jalan di Banjar Munduk Lumbang, Desa Angseri. Serumpun pohon bambu yang berdiameter 8 meter, perkiraan sebanyak 30 batang pohon bambu yang tumbuh di tebing longsor.
Warga dibantu petugas dari Polsek dan BPBD segera melakukan pembersihan dan tida berselang lama akses jalan kembali bisa dilalui.