SuaraBali.id - Lombok Tengah meraup untung yang signifikan dari gelaran balapan di Sirkuit Mandalika. Event Idemitsu Asia Talent Cup (IATC) dan World Superbike (WSBK) meningkatkan Pendapatan asli daerah (PAD) Lombok Tengah hingga menembus angka Rp 69 miliar.
Salah satu pendapatan besar tersebut berasal dari pajak parkir selama event di Sirkuit Mandalika. Hal ini juga diakui oleh petugas parkir.
Seorang juru parkir (jukir) yang bertugas saat gelaran IATC dan WSBK, Solihin mengungkapkan bahwa jumlah penonton yang datang menggunakan kendaraan pribadi memang sangat tinggi. Solihin bertugas di areal Parkir Barat di Masjid Nurul Bilad.
"Kami sampai kewalahan, terutama di hari ketiga, areal parkir penuh," katanya Kamis (25/11/2021).
Ia menambahkan bahwa biaya parkir untuk kendaraan bermotor sebesar 5 ribu rupiah. Petugas parkir sendiri menurutnya telah ditentukan oleh pihak Indonesia Tourism Development and Corporation (ITDC).
"Saya bertugas selama tiga hari, uang hasil parkir selanjutnya kita serahkan ke ITDC," katanya.
Bupati Lombok Tengah HL Pathul Bahri pun membenarkan hal tersebut.
“Itu diperoleh dari pajak hiburan 15 persen, pajak parkir 30 persen, pajak hotel dan restoran masing-masing sebesar 15 persen,” kata HL Pathul Bahri usai penandatanganan masterplan smart city di ruang rapat utama kantor bupati.
Dijelaskan, pendapatan itu kemudian akan dimasukkan ke dalam Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) APBD tahun anggaran 2022. Awalnya, pemkab menargetkan pendapatan asli daerah (PAD) tahun depan Rp 219 miliar.
Karena ada tambahan sebesar Rp 69 miliar, maka PAD meningkat tajam mencapai Rp 288 miliar.
“Kita tidak bisa membayangkan kalau MotoGP,” tandas Pathul didampingi Wakil Bupati Loteng HM Nursiah.
Dikatakan, MotoGP akan dilaksanakan Maret tahun depan. Jumlah penonton diprediksikan mencapai 150 ribu orang.
Yang datang menonton, dipastikan tidak seperti event IATC atau WSBK. Sehingga dari sekarang Gumi Tatas Tuhu Trasna sebagai tuan rumah, mulai menyiapkan kebutuhan yang ada.
Perputaran uang diprediksikan mencapai ratusan miliar, bahkan triliunan. Sehingga secara otomatis berdampak pada pendapatan daerah.
“Kita sedang mempersiapkan event-event ikutan lainnya, setelah IATC dan WSBK. Ini sedang kita bahas bersama provinsi,” papar mantan Anggota DPRD NTB tersebut.
Hal dilakukan sekaligus sebagai ajang evaluasi terhadap usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Harapannya, produk-produk yang ditampilkan di MotoGP lebih bernilai tinggi dan berkualitas.
“Kami memprediksikan PAD kita tahun depan semakin besar,” sambung Wakil Bupati HM Nursiah, di tempat yang sama.
Karena sumber PAD itu, belum dihitung dengan pajak dan retribusi yang lain. Yakni, pajak penerangan jalan, pajak reklame dan pajak bea perolehan hak atas tanah dan bangunan (BPHTB).
Kemudian retribusi pelayanan pasar, retribusi jasa usaha rumah potong hewan dan retribusi tempat rekreasi dan olahraga.
Berikut retribusi pelayanan kesehatan, dan retribusi pengujian kendaraan bermotor. Dikatakan Nursiah, dari peningkatan PAD itulah, pemkab bisa menganggarkan gaji bagi 1.886 orang pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK). Nilainya sebesar Rp 92 miliar.
“Kita bersyukur sirkuit Mandalika di KEK Mandalika membawa keberkahan buat daerah dan masyarakat kita,” pungkas mantan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Loteng tersebut.
Kontributor : Lalu Muhammad Helmi Akbar