Sejarah Kabupaten Bangli, Memiliki Asal Usul Nama hingga Tradisi yang Unik

Asal-usul Nama Bangli berasal dari prasasti Kehen C yang dikeluarkan Raja Shri Adi Kunti Kentana pada tahun Saka 1126 atau tahun 1204 masehi.

Pebriansyah Ariefana
Rabu, 24 November 2021 | 10:32 WIB
Sejarah Kabupaten Bangli, Memiliki Asal Usul Nama hingga Tradisi yang Unik
Kabupaten Bangli

SuaraBali.id - Sejarah Kabupaten Bangli yang mempunyai asal usul-unik dan juga tradisi daerah yang beda dengan daerah lain. Asal-usul Nama Bangli berasal dari prasasti Kehen C yang dikeluarkan Raja Shri Adi Kunti Kentana pada tahun Saka 1126 atau tahun 1204 masehi.

Sesuai dengan runtutan prasasti, sejak tahun 1991 Pemerintahan Kabupaten Bangli menetapkan tanggal 10 Mei sebagai hari jadi kotanya. Dahulu wilayah Kabupaten Bangli merupakan wilayah yang sangat ditakuti penduduk setempat.

Pada saat itu ada wabah penyakit yang membuat penduduk setempat perlahan meninggal dunia, lalu bagi penduduk setempat yang masih bertahan, untuk menyelamatkan hidupnya mereka meninggalkan daerah ini, sehingga daerah ini tidak berpenghuni.

Raja Shri Adi Kunti Kentana yang memimpin Bangli pada saat itu, berusaha sekuat tenaga agar warga tidak meninggalkan daerahnya. Lambat Laun akhirnya wabah penyakit ini bisa diatasi oleh raja.

Baca Juga:Sosok Kolonel CKM dr. Made Mardika, Putra Bali Pertama yang Jabat Dokter Pribadi Wapres

Di dalam Prasasti memuat perintah raja yang disampaikan kepada putranya agar masyarakat Bangli tidak meninggalkan daerahnya. Rumah-rumah warga mulai diperbaiki, lahan dan sawah mulai digarap.

Berdasarkan perintahnya, raja juga memberikan keringanan bahkan penghapusan pajak pada warga. Kabupaten Bangli wilayahnya terletak di tengah-tengah Pulau Bali sehingga Kabupaten ini seluruhnya dibatasi oleh daratan, dan satu-satunya Kabupaten yang tidak berbatasan langsung dengan laut.

Dalam peta, Kabupaten Bangli termasuk dalam wilayah Bali Tengah. Selain itu, Raja juga menetapkan batas-batas wilayah Kramani Bangli. Menurut batasanya yaitu sebelah utara Tegalsana dan Gelinggang, sebelah selatan Tegalalang, Tegal dan bebalang, serta sebelah barat, Tukad Sangsang.

Wilayah Kabupaten Bangli terletak pada titik kordinat 8°8′- 8°31’87″LS, 115’13’48” – 115°27’24” BT, luas dari wilayah kabupaten ini 520.8 km2 dan terbagi atas 4 kecamatan, diantaranya : Kecamatan Bangli, Kintamani, Susut dan Kecamatan Tembuku, yang mana kecamatan ini terbagi menjadi 56 Desa yang berada di bawah naungan Kabupaten Bangli.

Seperti Kabupaten diwilayah Indonesia, Kabupaten Bangli juga memiliki logo yang digunakan sebagai simbol dari Kabupaten tersebut. Simbol berbentuk perisai segi lima sama sisi, warna dasar hitam serta bertepi kuning.

Baca Juga:Komentari Petisi Pelaku Pariwisata, Gubernur Bali : Saya Ini Sangat Serius Bekerja

Terdapat makna di beberapa lambang yang ada di logo tersebut, diantaranya daun berbentuk perisai segi lima melambangkan Pancasila yang menjadi dasar negara Indonesia, Bintang yang berarti Ketuhanan yang Maha Esa, sinar dan langit yang melambangkan kecerahan dan kecemerlangan, Meru berarti wujud dari keagamaan/adat istiadat, Candi bentar melambangkan kebudayaan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini