Setahun Terakhir Ritual Sudhi Wadani Untuk Masuk Agama Hindu di Denpasar Relatif Tinggi

Mereka yang menjalani Sudhi Wadani didominasi kepentingan pernikahan. Namun lainnya, ada secara sukarela memeluk Hindu

Eviera Paramita Sandi
Senin, 25 Oktober 2021 | 09:49 WIB
Setahun Terakhir Ritual Sudhi Wadani Untuk Masuk Agama Hindu di Denpasar Relatif Tinggi
ILUSTRASI - Sejumlah umat Hindu membawa sesajen saat persembahyangan Hari Raya Galungan di Ubud, Bali, Rabu (17/12).

SuaraBali.id - Dalam setahun terakhir, jumlah umat yang menjalani ritual Sudhi Wadani atau masuk agama Hindu di wilayah Kota Denpasar, Bali relatif tinggi.  Kebanyakan didominasi karena kepentingan pernikahan.

Menurut Ketua PHDI Kota Denpasar, Nyoman Kenak yang diwawancarai Minggu (23/10/2021). Dalam tiga hingga empat hari, dia mengesahkan lima sampai enam upacara Sudhi Wadani.

"Kalau kita rata-ratakan, hampir setiap hari ada upacara Sudhi Wadani di wilayah kami di Denpasar," ujarnya seperti diwartakan beritabali.com - Jaringan Suara.

Mereka yang menjalani Sudhi Wadani didominasi kepentingan pernikahan. Namun lainnya, ada secara sukarela memeluk Hindu, yang ikut dilakukan sejumlah warga negara asing.

"Mungkin dari 15 upacara, WNA itu ada satu yang menjalani Sudhi Wadani. Ada yang salah satunya Hindu dan kemudian pasangannya masuk Hindu, ada pula yang kedua bukan Hindu tapi masuk Hindu," terangnya.

Ada pula dijalani umat Hindu yang sempat ke luar agama Hindu, namun kembali memeluk Hindu karena sejumlah alasan. Seperti kesakitan, atau dalam keyakinan Hindu disebut kesisipan.

Menurut Kenak, warga yang kesisipan ini terjadi beberapa kali.

Hal ini umumnya terjadi karena keyakinan seseorang itu bercabang dalam memeluk sebuah agama. 

Lalu apa saja syarat melakukan Sudhi Wadani?

Kenak menuturkan, secara administrasi dan upakara, tidak ada syarat yang menyulitkan. Namun, seseorang harus memiliki keteguhan hati untuk memeluk Hindu.

Jangan sampai, kata dia, sekarang Sudhi Widani, tidak lama kemudian pindah agama lagi.

Hal lainnya, umat yang menjalani Sudhi Widani wajib memahami filsafat, etika dan upacara dalam Hindu. Dia menegaskan, Hindu adalah fleksibel dan pada dasarnya tidak memberatkan umat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini