Cerita Rakyat Bali Kebo Iwa, Sosok Pahlawan Pelindung Kerajaan Bali

Kebo Iwa merupakan sosok pahlawan pelindung Kerajaan Bali dari kerajaan Bali Aga yang memerintah Bali dalam rentang cukup lama.

Pebriansyah Ariefana
Minggu, 17 Oktober 2021 | 10:12 WIB
Cerita Rakyat Bali Kebo Iwa, Sosok Pahlawan Pelindung Kerajaan Bali
Cerita Rakyat Bali Kebo Iwa (YouTube Ganesha Creative)

SuaraBali.id - Cerita Rakyat Bali Kebo Iwa. Kekayaan budaya Bali ini selalu menarik untuk diketahui. Ada banyak sekali seni yang dituangkan ke berbagai media oleh para seniman-seniman Bali.

Salah satunya adalah bagi yang menciptakan cerita-cerita rakyatnya.

Ada banyak sekali cerita rakyat masyarakat Bali yang sering dikisahkan oleh para orang tua ketika ada banyak anak-anak kecil yang bermain di satu rumah. Salah satu cerita rakyat Bali ini adalah Kebo Iwa.

Kebo Iwa merupakan sosok pahlawan pelindung Kerajaan Bali dari kerajaan Bali Aga yang memerintah Bali dalam rentang cukup lama.

Baca Juga:Cerita Rakyat Bali Garuda Wisnu Kencana

Berikut ini adalah ceritanya:

Pada zaman dahulu kala di Bali hiduplah sepasang suami istri yang telah lama tidak memiliki keturunan. Mereka sudah lama menikah namun belum juga memiliki anak.

Setiap hari mereka berdoa meminta Tuhan untuk memberi mereka anak. Mereka berdoa dan terus berdoa. Tuhan akhirnya menjawab doa mereka. Sang istri kemudian hamil dan melahirkan seorang bayi laki-laki.

Mereka sangat bersyukur dan bahagia. Bayi mereka luar biasa kuat. Dia sangat berbeda dari kebanyakan bayi. Dia banyak makan dan minum. Hari demi hari dia makan semakin banyak.

Tubuhnya semakin besar dan kuat. Dan pada saat ia menginjak remaja, tubuhnya sudah sebesar kerbau.Orang-orang kemudian memanggilnya Kebo Iwa.

Baca Juga:Kondisi Bali Usai Dilanda Gempa Bumi Magnitudo 4,8

Kebiasaan makannya membuat orang tua Kebo Iwa menghabiskan banyak uang untuk membeli makanannya dalam jumlah besar. Mereka akhirnya bangkrut.

Mereka menyerah dan meminta penduduk desa membantu mereka menyediakan makanan.Penduduk desa kemudian bekerja sama untuk memasak dan membangun rumah besar untuk Kebo Iwa. Dia seperti raksasa. Dia tidak bisa tinggal bersama orang tuanya lagi karena tubuhnya terlalu besar. Sayangnya, setelah beberapa bulan, penduduk desa juga tidak mampu untuk memasak makanan untuknya.

Mereka kemudian meminta Kebo Iwa untuk memasak makanannya sendiri. Penduduk desa membantu menyiapkan bahan bakunya.

Kebo Iwa setuju dan sebagai ungkapan terima kasih kepada penduduk desa, ia membangun bendungan, menggali sumur, dan melindungi penduduk desa dari binatang buas dan orang-orang yang ingin menyerang desa mereka. Dia melakukan hal-hal itu sendiri.

Di saat bersamaan di Pulau Jawa tengah berkembang kerajaan Majapahit yang ingin melebarkan kekuasaannya ke luar Pulau Jawa.

Salah satu daerah yang menjadi incarannya adalah Pulau Bali. Ketika pasukan Majapahit berencana menyerang Bali. Mereka tahu tentang Kebo Iwa.

Dan mereka juga tahu bahwa mereka tidak bisa menaklukkan Bali dengan Kebo Iwa disana. Kebo Iwa terlalu kuat untuk mereka.Gajah Mada, Mahapatih Majapahit kemudian merencanakan sesuatu. Mereka berpura-pura mengundang Kebo Iwa ke Majapahit untuk membantu menggali sumur.

Mereka mengatakan bahwa Majapahit mengalami kemarau panjang dan membutuhkan banyak air. Kebo Iwa tidak tahu rencananya, jadi dia pergi ke Majapahit tanpa ada kecurigaan.

Saat Kebo Iwa sedang asyik menggali sumur yang sangat besar, pasukan menutupi sumur tersebut dengan banyak bongkahan batu. Kebo Iwa mengalami kesulitan bernafas dan dikubur hidup-hidup. Dia meninggal di dalam sumur.

Sepeninggal Kebo Iwa, Bali ditaklukkan oleh Majapahit. Sampai saat ini masyarakat masih mengingat Kebo Iwa karena telah berbuat banyak untuk Majapahit dan Bali. Kepala batu Kebo Iwa yang legendaris dapat ditemukan di Pura Gaduh di Blahbatuh, Gianyar.

Kontributor : Kiki Oktaliani

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini