Upacara Banyu Pinaruh dilakukan setelah Hari Raya Saraswati, tepatnya pada Saniscara Umanis Watugunung. Tujuannya untuk pembersihan dan kesucian diri.
Banyu berasal dari kata banyu yang berarti air (kehidupan). Sedangkan pinaruh berasal dari kata weruh yang berarti pengetahuan.
Sehingga mempunyai makna memohon air sumber pengetahuan.
Baca Juga:Konsep Tuhan Dalam Agama Hindu dan Aliran Utama
Hari ini dirayakan untuk memuliakan Ida Sanghyang Widhi Wasa dengan manifestasinya sebagai Sanghyang Pramesti Guru (Tuhan sebagai guru alam semesta).
Hari raya ini diperingati setiap Rabu Kliwon wuku Sinta.
Filosofi hari raya ini sebagai simbol keteguhan iman. Peger berarti pagar atau pelindung, sedangkan wesi berarti besi. Pager besi memiliki makna suatu sikap keteguhan dari iman dan ilmu pengetahuan yang dimiliki manusia.
Hari raya ini diperingati dengan melakukan persembahyangan, mulai dari Sanggah/Merajan (tempat sembahyang di sekitar rumah) hingga ke Pura.
Itulah hari besar Agama Hindu di Indonesia, khususnya di Bali. Apakah kamu tertarik ke Bali untuk menyaksikan hari-hari besar itu?
Baca Juga:16 Cafe di Bali Instagramable, Ada di Ubud, Kuta sampai Seminyak
Kontributor : Muhammad Aris Munandar