Merespons hal tersebut, Anggota Komisi I DPRD Provinsi Gorontalo, Yuriko Kamaru menyatakan, seharusnya penerapan PPKM Mikro juga harus ditegakkan terhadap para WNA yang masuk ke Gorontalo.
“Pihak imigrasi harus berperan aktif dalam hal ini. Jika masyarakat Gorontalo saja harus diberlakukan dengan ketat terhadap PPKM, maka WNA harus lebih ketat,” katanya.
Dia menegaskan, saat ini pemprov hingga kabupaten/kota di Provinsi Gorontalo sedang berfokus menekan angka penyebaran Covid-19.
Sehingga dia mengkhawatirkan, dengan masuknya WNA tersebut bisa meningkatkan angka Covid-19 di Gorontalo.
Baca Juga:Awas, Modus Penipuan Jual Beli Tabung Oksigen Via Medsos Makan Korban di Malang
“Kita ketahui di beberapa negara saat ini, sedang mewabah Covid-19 varian baru. Maka dikhawatirkan mereka bisa membawa, dan menularkannya di daerah kita ini. Apa urgensinya WNA masuk ke Gorontalo? PPKM jangan hanya memberikan batasan kepada rakyat, sementara di sisi lain membebaskan WNA keluar masuk Gorontalo,” tambah Yuriko.
Dari informasi yang diperoleh Gopos.id, keenam WNA China itu tiba di Gorontalo melalui penerbangan domestik Batik Air. Mereka berangkat dari Jakarta, dan transit di Makassar, lalu menuju ke Gorontalo.
WNA tersebut tiba di Bandara Djalaluddin Gorontalo pada Jumat (9/7/2021) siang. Terinformasi para WNA itu akan bekerja di PLTMH di Desa Poduwoma, Kecamatan Suwawa Timur, Kabupaten Bone Bolango.