SuaraBali.id - Asosiasi Villa di Bali atau Bali Villa Association (BVA) mencatatkan bahwa sepanjang pandemi Covid-19, villa masih terisi dengan okupansi rata-rata sebanyak 10 persen.
"Secara umum tamu domestik. Pelayanan ala bintang empat namun harga losmen, karena super discon atau harga Covid," jelas Ketua BVA yang juga menjabat sebagai Sekjen PHRI, Badung, Gede Ricky Sukarta dilansir laman BeritaBali, Minggu (20/6/2021).
Menurutnya, dari jumlah anggota kurang lebih sebanyak 108 anggota, sebagian ada yang buka di masa Pandemi, tapi tidak semua.
Hal tersebut disebabkan karena selain keterbatasan Staf dan tenaga lainnya dan juga jumlah tamu yang hanya diisi beberapa orang saja.
Baca Juga:Perayaan Hari Yoga Internasional di Bali
Dijelaskan untuk jumlah kapasitas kamar di Bali total kurang lebih 150.000 kamar, sedangkan untuk di Badung sebanyak 98.000 lebih kamar.
Secara umum domestik rata-rata yang stay untuk saat ini, dengan lama rata-rata dua hari. Namun ada juga sampai mingguan.
Beberapa ada juga bule yang sudah lama di Bali kadang dua mingguan bahkan ada sebulan dengan harga pemberian harga miring.
"Kami tentu dari kalangan industri berharap Work from Bali bisa sedikit ngangkat kelesuan pariwisata Bali dan apalagi kalau bisa open border untuk wisman. Minimal occupancy rate 15 persen saja," cetusnya.