SuaraBali.id - Mantan politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean dituduh promo atheis atau tidak percaya dengan keberadaan tuhan. Ferdinand sebut agama tidak menjamin masuk surga.
Disitat dari akun Twitter @FerdinandHaean3, pertama-tama Ferdinand menyapa seluruh pengikutnya dan mengucapkan selamat pagi.
Ferdinand juga berharap, mudah-mudahan mereka diberikan kesehatan serta dijauhkan dari berbagai macam penyakit.
“Selamat pagi, sahabat! Semoga sahabat tetap dalam keadaan sehat, dijauhkan dari marabahaya dan dijauhkan dari penyakit apapun,” tulis Ferdinand Hutahaean, dikutip Rabu siang.
Baca Juga:Sebut Agama Bukan Jaminan Masuk Surga, Ferdinand Disemprot Netizen
Bukan hanya itu, dia juga berharap, pengikut dan seluruh masyarakat yang membacanya diberikan rezeki yang berlimpah dari Sang Pencipta.
“Dimudahkan rezekinya oleh Tuhan yang Maha Baik dan Maha Pemurah,” lanjutnya.
Lebih jauh, dia meminta mereka turut peduli terhadap protokol kesehatan yang berlaku.
Sebab, menurutnya, belakangan pandemi COVID-19 di Indonesia mulai mengganas. Jika tak patuh, dampaknya tentu akan sangat berbahaya.
“Jangan lupa, tetap jaga kesehatan, waspada COVID-19 semakin mengganas. Tuhan beserta kita!” tegasnya.
Baca Juga:Netizen Serang Jusuf Kalla, Gara-gara Mengaitkan Orang Kaya Dengan Agama
Menariknya, tepat di bawah cuitan tersebut, Ferdinand menyisipkan gambar berisi kutipan pribadinya. Dia mengatakan, agama tidak menjamin manusia masuk surga. Entah apa hubungannya dengan kalimat sebelumnya, namun yang jelas kutipan tersebut memantik respons sejumlah warganet.
Pernyataan Ferdinand yang dianggap kontroversial tersebut mendapat tanggapan beragam dari warganet.
“Membuka peluang Ateis makin banyak aja, bang. Agama itu tuntunan, nah surga dan neraka itu milik Tuhan. Tapi jalan menuju ketuhanan itu lewat agama,” tulis salah satu warganet.
“Saya cuma mau komentar, kalau agama tidak menjaminmu masuk surga, lewat partai politik mana yang bisa menjaminnya? Salam persatuan dan kesatuan, lae,” komentar warganet lain.
“Omonganmu makin ngawur,” timpal yang lainnya.