
Padahal, sebagai tokoh publik—terutama yang bernafaskan Islam, UAS semestinya menyampaikan hal-hal baik dan benar, bukan sebaliknya.
“Otaknya kotor, menjadi ustaz itu harus suci hati, punya perasaan, punya sikap. Bukan macam engkau ini sudah seperti iblis, menghasut!” tegasnya.
Lebih jauh, dia meminta Ustadz Somad bertanggung jawab lantaran telah melahirkan kegaduhan di Indonesia.
Penceramah 44 tahun tersebut dituntut meminta maaf terhadap pemerintah dan seluruh masyarakat Tanah Air.
Baca Juga:Orang Malaysia Ngamuk: Otak Ustadz Somad Kotor, Sikap Kayak Iblis dan Setan
“Kau tahu tak (tidak) menjadi ustaz itu harus tanggung jawab kau dengan perkataan, kau sudah memfitnah pemerintah Indonesia pasal haji tak diberangkatkan,” kata dia.