Ya Allah! Ratusan Anak di Lombok Lahir dengan Kaki Pengkor, Ada Apa?

Ratusan anak di Pulau Lombok terlahir dengan kaki pengkor atau "clubfoot" dengan rata-rata usia mereka dari 0 sampai 10 tahun.

Pebriansyah Ariefana
Jum'at, 11 Juni 2021 | 14:37 WIB
Ya Allah! Ratusan Anak di Lombok Lahir dengan Kaki Pengkor, Ada Apa?
Ratusan anak di Lombok lahir dengan kaki pengkor. Hal itu dinyatakan Yayasan Lombok Care. (Antara)

SuaraBali.id - Ratusan anak di Lombok lahir dengan kaki pengkor. Hal itu dinyatakan Yayasan Lombok Care.

Ratusan anak di Pulau Lombok terlahir dengan kaki pengkor atau "clubfoot" dengan rata-rata usia mereka dari 0 sampai 10 tahun.

"Menurut informasi dan data, ada ratusan anak yang terlahir dengan kondisi clubfoot," kata pengelola yayasan yang bergerak pada penyandang disabilitas itu, Apip melalui siaran persnya, Jumat.

Ia menyebutkan anak-anak yang terlahir dengan kaki pengkor sebenarnya dapat ditangani sedini mungkin agar perkembangan kaki mereka dapat normal seperti pada umumnya.

Baca Juga:Wisata Bali: Selain Work From Bali, Akan Digarap Work From Lombok

Namun, kata dia, karena minimnya informasi, kurangnya sumberdaya, langkanya alat bantu yang dibutuhkan juga mahalnya biaya pengobatan, akhirnya banyak anak-anak yang tidak tertangani dan akhirnya menjadi disabilitas permanen.

Di awal tahun 2021 Yayasan LombokCare bersama Yayasan Stepping Stones Bali (NGO yang konsen menangani clubfoot) melakukan komunikasi untuk dapat bekerja sama dalam membantu anak-anak dan keluarganya agar terbebas dari clubfoot/kaki pengkor, katanya.

Stepping Stones sudah membantu puluhan anak dari NTB dengan kaki pengkor dalam dua tahun terakhir ini. Karena pandemi, akhirnya anak-anak yang sedang dalam penanganan terhambat dalam melakukan penanganan dikarenakan banyaknya aturan-aturan baru yang membatasi semua kegiatan termasuk dalam hal perjalanan antar daerah/provinsi.

Untuk itu agar penanganan dapat terus berlanjut dan terutama untuk membantu anak-anak dengan kaki pengkor sedini mungkin di wilayah Lombok khususnya dan NTB pada umumnya. "Kami melakukan MoU untuk melaksanakan program ini bersama dengan melibatkan dokter ortopedi dari Lombok," katanya.

Program kaki pengkor atau Clubfoot Clinic resmi dilaksanakan per 8 April 2021 di Yayasan LombokCare setelah dua bulan Tim Fisioterapis dan Peksos LombokCare mendapatkan pelatihan-pelatihan khusus.

Baca Juga:Sudah 8 Bulan Program 10 Juta Sapi Tak Juga Terealisasi, Warga Terpaksa Robohkan Kandang

Adapun proses penanganan yang kami lakukan memiliki beberapa tahapan, diantaranya tahapan; deteksi (assesmen, pengukuran kondisi kaki atau pirani score), pemakaian gips (setiap minggunya maksimal sampai delapan kali), pendampingan operasi tenotomi, pemasangan gips pasca operasi, dan pemakaian brace atau sepatu khusus selama empat tahun.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak