Kalau banyak orang nekat untuk tetap mudik, dengan beragam cara, maka kata Rocky, sudah ada kegagalan kultur hukum. Sebab kalau ada kesadaran hukum di kalangan masyarakat, tak mungkin Pemerintah sampai tega melibatkan panser untuk menjaga penyekatan.
“Panser itu lambang ketakutan, bukan persuasi. Hukum gagal maka tidak akan dihormati oleh rakyat,” katanya.
Belum lagi sikap aparat yang dinilai tidak dibekali dengan pengetahuan persuasi, bahwa apa yang dilakukan Pemerintah bermaksud baik. Bukan dengan bahasa yang saat ini dipakai Pemerintah, yakni melafalkan ucapan berupa ancaman. Ini, kata Rocky, tentu tidak berpendekatan pada kemanusiaan.
Baca Juga:Tambah 783 Pasien, Kasus Corona di Jakarta Capai 414.106 Orang