SuaraBali.id - Ustadz Yahyah Waloni kembali menyatakan pernyataan kontroversi singgung Tuhan umat Kristen. Menurut Yahya Waloni, 25 Desember yang diperingati hari Natal bukan hari kelahiran Yesus.
Hal itu disampaikan Yahya Waloni lewat video ceramahnya yang tayang di kanal Youtube Termometer Islam, seperti dilihat, Rabu kemarin.
Dalam video berjudul 'Fakta Baru. Ust Yahya Waloni: Yesus Itu Tuhan Palsu, Dia Bukan Isa di Zaman Para Nabi' tersebut, Yahya Waloni menyebut bahwa saat zaman nabi Yesus tidak ada, melainkan Isa yang ada.
"Isa yang ada. Di Zaman para Nabi bukan Yesus yang dituhankan orang Kristen. Itu perlu digarisbawahi," ujar Yahya Waloni.
Baca Juga:Istana Jawab Alasan Ustadz Yahya Waloni Tak Ditangkap: Kriminalisasi Ulama
Yahya Waloni mengungkapkan 25 Desember bukan kelahiran Yesus seperti yang selama ini diyakini umat Kristen.
![Ilustrasi salib Yesus Kristus.[Unsplash]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/12/24/85392-ilustrasi-salib-yesus-kristus.jpg)
Tanggal tersebut merupakan kelahiran Dewa Matahari yang disembah oleh orang Romawi kuno.
"Tanggal 25 Desember itu adalah hari kelahiran anak Dewa Matahari yang disembah oleh Romawi kuno, sifat agama mereka polteism," tutur Yahya Waloni.
Yahya Waoloni pun menjelaskan perkataan seorang pendeta Kristen terkenal, Abi Neno yang dalam bukunya juga mengungkapkan tak mengetahui waktu pasti Yesus lahir.
Ketidakpastian tanggal kelahiran Yesus tersebut, menurut Yahya Waloni, disampaikan Abi Neno dalam bukunya berjudul 'Ibadat Jemaat Abad-abad Pertama' yang terbit pada tahun 1961.
Baca Juga:Noe Letto Pernah Ateis, Bangunkan Sahur Teriak-teriak Lewat Toa Masjid
"Abi Neno pendeta Kristen mengatakan dalam bukunya ibadat jemaat abad-abad pertama, badan perpustakaan Kristen Jakarta 1961 halaman 64, 'kami tidak tahu secara persis tanggal, bulan, tahun berapakah Yesus dilahirkan. Itu Abi Neno yang katakan, pendeta terkenal," ujarnya.