SuaraBali.id - Noe Letto, anak Cak Nun masuk Islam setelah anak Cak Nun atheis. Noe Letto masuk Islam lagi gara-gara satu pertanyaan cara setan berkembang biak.
Jawaban pertanyaan itu membuat Noe Letto mantap peluk Islam. Noe Letto memberikan kesaksian bahwa ia sempat atheis.
Pemikiran yang kritis mengenai keberadaan Tuhan dan apakah sang Pencipta memiliki hak atas apa yang dimiliki putra Cak Nun ini adalah pemicunya.
"Saya melihat daging di badan saya, ini mililk saya atau bukan? Oh ternyata dari luar. Saya makan, jadi daging ke tubuh saya. Pengetahuan, oh saya dengar dari lingkungan, masukan dari bapak, kemudian saya akuisisi," kata Noe Letto dikutip dari kanal YouTube Cahaya untuk Indonesia, Rabu (21/4/2021).
Baca Juga:Anak Cak Nun Pernah Ateis, Pertanyakan Keadilan Tuhan
Pemilik nama asli Sabrang Mowo Damar Panuluh ini lantas bertanya.
"Semua yang saya miliki adalah saya akuisisi. Dari sampean (Tuhan) itu yang mana? Makanya saya kemudian me-reset semua," tanya Noe Letto.
Noe Letto lantas menjadi gelandangan di Kanada dan tinggal di masjid. Bukan untuk menemukan Islam, melainkan bertahan hidup.
"Karena pikirannya wah mati nih kalau nggak bertahan. Akhirnya mampir ke masjid. Saya bilang numpang tidur di sini boleh? Oh boleh. Dikasih kasur lipet dan bantal," tutur musisi 41 tahun itu.
Secara tidak langsung Noe Letto belajar Islam saat berada di Masjid. Ia mulai duduk di kajian yang dipimpin seorang Syekh.
Baca Juga:Noe Letto Pernah Ateis, Bangunkan Sahur Teriak-teriak Lewat Toa Masjid
"Saya bertanya kepada Syekh. Benar nggak Tuhan maha adil? Karena saya melihat agama adalah sebuah sistem, valid. Tidak ada pernyataan yang berlawanan," terangnya.