Polisi Tahu Lama Konten Jozeph Paul Zhang Hina Islam, Diusut saat Viral

Polisi melakukan profilling dan pemantaun hal ini dilakukan untuk upaya pencegahan yang dilakukan Polri terkait konten yang ada di sosial media.

Pebriansyah Ariefana
Selasa, 20 April 2021 | 19:25 WIB
Polisi Tahu Lama Konten Jozeph Paul Zhang Hina Islam, Diusut saat Viral
Jozeph Paul Zhang [Youtube]

SuaraBali.id - Kepolisian Indonesia sudah tahu konten Jozeph Paul Zhang hina Islam di YouTube. Tapi polisi baru bergerak menangkap Jozeph Paul Zhang saat konten menghina Islam dan Nabi Muhammad cabul itu viral.

Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Harton mengungkap bahwa pemantauan itu jauh sebelum Jozeph menjadi buah bibir masyarakat.

"Sudah monitor itu semua. Sebelum viral sudah termonitor, ketika viral di masyarakat tentunya Polri telah ambil langkah-langkah mendahului daripada itu semua," kata Rusdi.

Rusdi mengatakan bahwa sebelumnya pihaknya melakukan profilling dan pemantaun hal ini dilakukan untuk upaya pencegahan yang dilakukan Polri terkait konten yang ada di sosial media.

Baca Juga:Polri Minta Kemenkum HAM Cabut Paspor Jozeph Paul Zhang

"Yang jelas kami monitor tentang video tersebut dan ketika ini viral Dittipidsiber telah monitor untuk video tersebut," tandas Rusdi.

Sementara itu, kekinian Kementerian Hukum dan HAM RI menyatakan tidak ada data permohonan kehilangan kewarganegaraan atas nama tersebut.

"Tidak ada data permohonan kehilangan kewarganegaraan atas nama yang bersangkutan (Jozeph Paul Zhang atau Shindy Paul Soerjomoelyono-red)," kata Direktur Tata Negara Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum (AHU) Kemenkum HAM, Baroto.

"Yang bersangkutan tidak terdata sebagai orang yang dinyatakan kehilangan WNI," sambungnya.

Shindy Paul Soerjomoelyono sendiri masih terus diburu Bareskrim Polri, meski mengaku sudah melepas status WNI. Polri memastikan Jozeph Paul Zhang masih WNI dan tidak pernah tercatat mengganti kewarganegaraan.

Baca Juga:MUI Serukan Umat Islam Ramai-ramai Cari Jozeph Paul Zhang

"Iya (WNI). Datanya seperti itu. Sejak tahun 2017 hingga bulan April 2021, tidak terdapat nama JPZ dalam data WNI yang akan mengganti kewarganegaraan," ujar Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan saat jumpa pers di Mabes Polri, Selasa (20/4/2021).

Ramadhan membeberkan rincian data orang-orang yang mengganti kewarganegaraan di Jerman sejak 2017. Namun, menurut dia, tidak ada nama Jozeph Paul Zhang atau Shindy Paul Soerjomoelyono di dalamnya.

"Hasil koordinasi penyidik dengan atase Polri pada KBRI Berlin di Jerman, dan didapatkan data imigrasi serta informasi, detailnya sebagai berikut. Di tahun 2018 ada 65 orang, tahun 2019 50 orang, tahun 2020 61 orang, dan sampai bulan April 2021 ada 4 orang," tuturnya.

"Sekali lagi data tersebut tidak ada nama JPZ," sambung Ramadhan menegaskan.

Seruan cari Jozeph Paul Zhang

MUI serukan umat Islam cari Jozeph Paul Zhang ramai-ramai. Jika ketemu, serahkan ke polisi.

Umat Islam bisa kasih tahu polisi jika tahu keberadaan Jozeph Paul Zhang. Sejauh ini, catatan dari polsi, Jozeph Paul Zhang ada di Jerman.

Seruan itu disampaikan Sekretaris MUI Jabar, Rafani Achyar. Dia mengimbau umat Islam di Indonesia untuk tidak terlalu tersulut emosinya atas apa yang diumbar oleh Jozeph Paul Zhang dalam video Youtube miliknya.

Rafani tetap meminta kepada masyarakat untuk membantu Polri untuk menangkap Jozeph Paul Zhang.

"Masyarakat jangan terpancing berlebihan, (meski) itu sesuatu yang sensitif," ujar Sekretaris MUI Jabar Rafani Achyar melalui perbincangan telepon.

Misi penangkapan Joseph Paul Zhang tidak akan mudah karena dirinya tidak berada di Indonesia. Karenanya, Rafani berharap masyarakat dapat memberi informasi sekecil apapun kepada kepolisian jika ada yang mengetahui petunjuk soal Joseph Paul Zhang.

"Polisi ini juga harus dibantu. Kalau ada umat Islam yang tahu informasi soal Joseph, sebaiknya berikan kepada polisi," ungkap Rafanj.

Rafani pun meminta umat beragam lainnya juga jangan terprovokasi oleh pernyataan Jozeph Paul Zhang. Pasalnya, sebagai nonmuslim, Joseph Paul Zhang dapat memecah belah kerukunan antarumat beragama jika ada yang termakan oleh provokasinya.

Sebelumnya, Pendeta Gereja Kristen Jawa Wonogiri Ambar Sulistyono menyampaikan permintaan maaf kepada umat Islam atas apa yang dilakukan Joseph Paul Zhang. Pasalnya, Joseph Paul Zhang mengaku-aku sebagai seorang pendeta dalam videonya.

"Ya untuk umat beragama lain juga jangan terpancing atau menanggapi berlebihan juga agar sesama umat beragama bisa saling harmonis," pungkas Rafani.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini