SuaraBali.id - Dari zaman old tetap lestari sampai sekarang? Yup, inilah keunikan yang dimiliki kuliner Bali. Salah satunya adalah sayur atau jukut harsyan.
Dikutip dari BeritaBali.com, jaringan SuaraBali.id, beberapa referensi sejarah menyebutkan kuliner di masa kerajaan Majapahit mirip dengan hidangan yang bisa dijumpai di Pulau Dewata kekinian.
Di antara menu-menu "turunan" masa keemasan Kerajaan Majapahit yang awalnya bertahta di daerah Tarik, Mojokerto hingga delta Kali Brantas, Surabaya kini, adalah santapan khas Bali yang disebut jukut harsyan.
Tampilannya serupa sayur, berisikan bebek dan batang pisang muda atau dalam bahasa setempat dikenal sebagai ares.
Baca Juga:Wisata Bali: Ikut Larangan Mudik, Sebaiknya Lokasi Berperjalanan Ditutup
Adapun fungsi ares diyakini sebagai penetral kadar kolesterol tinggi dari daging bebek.
Sementara bumbunya adalah rempah yang menjadi perlambang tokoh pewayangan Pandawa Lima, seperti kencur seruas sebagai Yudhistira, tiga ruas kunyit menggambarkan Arjuna, serta lengkuas empat ruas menggambarkan Bima. Namun belum diketahui rempah mana untuk menggambarkan si kembar Nakula dan Sadewa.
Yang unik, agar hidangan semakin tercium dari jauh, maka ditambah dengan dupa atau kemenyan. Khusus "bumbu" satu ini, kini tidak digunakan lagi.