Sport Tourism Jadi Tonggak Kebangkitan Pariwisata Nusa Tenggara Barat

Pariwisata terdampak pandemi, ini yang dilakukan pemerintah Nusa Tenggara Barat.

RR Ukirsari Manggalani
Selasa, 09 Maret 2021 | 11:46 WIB
Sport Tourism Jadi Tonggak Kebangkitan Pariwisata Nusa Tenggara Barat
Ilustrasi lomba lari marathon. [Shutterstock/Michael Damkier]

SuaraBali.id - Provinsi Nusa Tenggara Barat siap menggelar event "Geotrail Mission Run 2021" yang digarap Dewan Pelaksana Rinjani Lombok UNESCO Global Geopark, bekerja sama dengan Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram (STP-Mataram), IAGI Pengda NTB, IKA SKMA NTB, Pemprov NTB, TNGR, BKSDA NTB, BPDAS Dodokan Moyosari, Pemerintah Desa Tanak Beak, Pemerintah Karang Sidemen dan komunitas-komunitas lokal.

Inilah peluang dari potensi memadukan konsep olah raga sambil berwisata yang digagas pemerintah setempat.

Dikutip dari BeritaBali.com, jaringan SuaraBali.id, dengan mengadakan Geotrail Mission Run 2021 yang rencananya akan dilaksanakan pada 13-14 Maret 2021, sport tourism yang tengah naik daun akhir-akhir ini bisa memperoleh momentum.

Melalui konsep ini, kegiatan olah raga disandingkan dengan potensi wisata yang ada. Harapannya, lokasi tempat diadakannya acara akan semakin dikenal secara luas dan memberikan efek domino berupa bergeraknya sektor perekonomian di suatu wilayah.

Baca Juga:Sandiaga: 55 Juta Warga Kelas Menengah Sudah Ngebet Liburan

Pengunjung berfoto di depan Wisata Desa Sukarara Lombok dengan mengenakan kain tenun Lombok. (Suara.com/Silfa Humairah)
Pengunjung berfoto di depan Wisata Desa Sukarara Lombok dengan mengenakan kain tenun Lombok. (Suara.com/Silfa Humairah)

Di banyak negara, sport tourism telah menjadi sektor yang cukup menjanjikan untuk dikembangkan sebagai strategi pariwisata.

Data dari United World Tourism Organization (UNWTO) pada 2015 mengungkapkan bahwa sport tourism mengambil porsi 25 persen dari penerimaan industri perjalanan dan wisata.
Di Indonesia, konsep ini juga mulai populer seiring banyaknya lokasi di berbagai daerah yang memiliki potensi wisata yang dapat dipadukan dengan beragam cabang olah raga, salah satunya adalah dengan olah raga lari.

Di masa pandemi seperti ini, dunia pariwisata merupakan sektor yang paling besar merasakan dampak buruknya. Berkurangnya pendapatan akibat anjloknya kunjungan wisatawan tidak untuk terus menerus diratapi, tapi justru harus jadi pemicu semangat untuk berusaha lebih kreatif lagi membuat terobosan baru sebagai alternatif menggerakkan kembali sektor pariwisata demi bangkitnya ekonomi masyarakat.

Event Geotrail Mission Run ini salah satu bentuk upaya ke arah itu. Gelaran perdana ini jumlah peserta dibatasi hanya untuk 100 orang peserta dan berasal dari kota-kota yang ada di Pulau Lombok dan NTB pada umumnya. Pembatasan ini sebagai bentuk kepatuhan dalam mengikuti protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh pemerintah di masa pandemi.

Ke depan, kegiatan ini rencananya akan terus dilaksanakan rutin. Dengan memperbesar skalanya peserta yang terlibat hingga level nasional bahkan internasional, saat situasi nanti kembali normal. Panitia menyiapkan rute sejauh 10 km berupa lintasan lari melewati hijaunya areal persawahan di Desa Tanak Beak dan Desa Karang Sidemen, Kecamatan Batukliang Utara.

Baca Juga:Menkes: Imun Muncul Pada 28 Hari Setelah Suntikan Kedua

Selain berolah raga sambil menikmati keindahan alam pedesaan yang asri, peserta juga akan diajak untuk menikmati interaksi dengan penduduk setempat melalui aneka tantangan yang harus dilakukan sebagai bagian dari lomba itu sendiri.

Interaksi dengan masyarakat dan aktivitasnya ini merupakan bentuk edukasi dalam pengembangan konsep wisata, bahwa interaksi humanis dengan masyarakat pun bisa menjadi sebuah atraksi wisata menarik dan berkesan asal dikemas dengan baik.

Sebagai tambahan dalam hal edukasi, terdapat juga tantangan berupa mempopulerkan warisan geologi berupa (singkapan batuan) yang ada di Desa Tanak Beak melalui unggahan di instagram masing-masing peserta.

Geotrail Mission Run rencananya akan dilaksanakan pada 13-14 Maret 2021, adalah lomba lari dengan misi, tiga orang dengan waktu tercepat dan poin tertinggi (dari penyelesaian misi) akan menjadi pemenang.

Namun tujuan utama acara ini bukanlah perlombaan mengejar hadiah. Namun dapat berkontribusi bagi komunitas lokal di Desa Tanak Beak dan Desa Karang Sidemen sambil berolah raga untuk meningkatkan imunitas tubuh.

Geotrail Mission Run (GMR) dilaksanakan juga untuk mendukung pengembangan geowisata di wilayah geopark, mendukung Program NTB Zero Waste, Program Kampung Iklim dan NTB Hijau serta dilaksanakan juga dalam rangka memperingati Hari Bakti Rimbawan Tahun 2021. Kegiatan ini adalah pre-event dari Geotourism Fest & International Conference 2021.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini