Panas! Soal Sriwijaya Air Jatuh, Prof Yusuf Semprot AHY: Kau Bodoh Sekali

Penghinaan ini diberita setelah AHY berkomentar soal tragedi pesawat Sriwijaya Air SJ-182 jatuh.

Pebriansyah Ariefana | Hernawan
Selasa, 12 Januari 2021 | 15:57 WIB
Panas! Soal Sriwijaya Air Jatuh, Prof Yusuf Semprot AHY: Kau Bodoh Sekali
Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY. (Suara.com/Yasir)

Kata AHY, pihak-pihak terkait seharusnya meningkatkan standar keselamatan transportasi di Indonesia.

"Bencana ini menjadi peringatan bagi pemerintah dan kita semua untuk terus tingkatkan standar keselamatan transportasi di Indonesia. - Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)," tandasnya Minggu (10/1/2021).

Sebelumnya, pesawat Sriwijaya Air SJ-182 jatuh di perairan Kepulauan Seribu pada Sabtu (9/1/2021). Hingga kini, upaya pencarian korban masih diupayakan.

Selain itu, saat ini masih diteliti lagi kronologi dan penyebab kecelakaan pesawat tersebut.

Baca Juga:Pedas! Soal Sriwijaya Air SJ182 Jatuh, Guru Besar USU Sebut AHY Bodoh

Namun, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menduga pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu, tidak meledak di udara. 

Dugaan ini muncul karena mesin pesawat Sriwijaya Air dengan jenis Boeing 737-500 registrasi PK-CLC masih hidup sebelum pesawat nahas itu membentur permukaan air laut di kawasan Kepulauan Seribu, Jakarta.

Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di kantor MUI. (Suara.com/Bagaskara)
Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di kantor MUI. (Suara.com/Bagaskara)

Dugaan itu berdasar data radar (ADS-B) dari Perum LPPNPI (Airnav Indonesia).

Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono menyatakan dari data tersebut, tercatat pesawat mengudara pada pukul 14.36 WIB, terbang menuju arah barat laut dan pada pukul 14.40 WIB pesawat mencapai ketinggian 10.900 kaki, kemudian pesawat mulai turun dan data terakhir pesawat pada ketinggian 250 kaki.

"Terekamnya data sampai dengan 250 kaki, mengindikasikan bahwa sistem pesawat masih berfungsi dan mampu mengirim data. Dari data ini kami menduga bahwa mesin dalam kondisi hidup sebelum pesawat membentur air," kata Soerjanto dalam keterangan resmi KNKT, Selasa (12/1/2021)

Baca Juga:Pedas! Politisi Demokrat Sebut Jokowi Bisa Bangun Indonesia Berkat SBY

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini