SuaraBali.id - Konflik internal yang tengah berlangsung di manajemen Barcelona cukup menyelamatkan Ronald Koeman dari ancaman pemecatan, kendati pelatih bertubuh gempal asal Belanda itu membuat Blaugrana melakoni awal musim terburuk di Liga Spanyol dalam 33 tahun terakhir.
Hal itu semakin diperparah dengan kekalahan memalukan dengan skor mencolok 0-3 dari Juventus dalam laga pamungkas Grup G Liga Champions 2020/2021 di Camp Nou, Rabu (9/12/2020) kemarin.
Sementara Lionel Messi tak berkutik, rival abadinya Cristiano Ronaldo mengemas dua gol dari titik putih untuk menyokong kemenangan telak Juventus, yang secara kasat mata seharusnya kian mengancam nasib Koeman jika saja ini 'masa' yang normal.
Namun, lantaran manajemen Barcelona baru saja ditinggal Josep Maria Bartomeu yang mengundurkan diri dari kursi presiden, dan pemimpin anyar baru akan dipilih Januari 2021 nanti, nasib Koeman setidaknya masih aman.
Baca Juga:Jose Mourinho: Manchester United Favorit Juara Liga Europa
Carlos Tusquets yang bertugas sebagai presiden interim Barcelona didampingi komisi manajemen, sesuai statuta klub memang hanya diperbolehkan "mengambil keputusan penting dan esensial untuk menjaga aktivitas klub secara normal, serta menjaga kepentingan yang lebih besar".
Menunjuk dan mempekerjakan pelatih kepala bukanlah bagian dari mandat tanggung jawab yang dipikul presiden interim serta komisi manajemen, yang tugas utamanya menjalankan operasional klub hingga pemilihan presiden berikutnya pada 24 Januari.
Tusquets belakangan dihujani kritik, termasuk dari Koeman sendiri, lantaran di depan publik berkomentar soal Messi seharusnya dijual pada bursa transfer musim panas 2020 lalu.
Apa pun itu, Koeman jelas terselamatkan situasi aneh yang dialami manajemen Barcelona saat ini.
Eks pelatih Timnas Belanda itu jelas masih lebih beruntung dibandingkan pendahulunya, Ernesto Valverde yang dipecat Januari 2020 ketika Barcelona berada di puncak klasemen Liga Spanyol dan masih berstatus juara bertahan liga dua musim beruntun.
Baca Juga:Kylian Mbappe: Langkah Nyata Lebih Penting dari Sekadar Slogan Antirasisme
Lantas pengganti Valverde, Quique Setien, juga dipecat setelah gagal mempertahankan gelar Liga Spanyol dan dibabat habis 2-8 oleh Bayern Munich di perempatfinal Liga Champions 2019/2020, membuat tenor kepelatihannya hanya beberapa bulan saja.
Koeman tiba dengan reputasi yang jauh lebih gemilang di mata para suporter, mengingat ia bisa dibilang adalah salah satu legenda klub, yang menjadi pencetak gol penentu keberhasilan Barcelona menjuarai Piala Champions 1992 --sebelum berganti nama jadi Liga Champions.
Namun, reputasi itu berbanding 180 derajat jika menilik hasil yang diraih Barcelona di bawah tenor kepelatihannya, yang jika dibandingkan dengan dua pendahulunya pun tampak sangat buruk.
Empat kekalahan dari 10 pertandingan di Liga Spanyol musim ini membuat Barcelona terpaut 12 poin jauhnya dari puncak klasemen, yang saat ini diduduki Atletico Madrid.
Lantas kekalahan kontra Juventus kemarin membuat Barcelona untuk pertama kalinya gagal memuncaki grup Liga Champions mereka sejak musim 2006/2007 silam.
Well, Koeman praktis kini punya waktu kurang dari dua bulan untuk membalikkan peruntungannya dan menumbuhkan kepercayaan, agar sosok yang terpilih menduduki kursi presiden Barcelona nanti tetap menjamin pekerjaannya sebagai entrenador Blaugrana.