SuaraBali.id - Aksi bejat dilakukan MW pria asal Buleleng, Bali yang membawa kabur siswi SMP di Tabanan. Korban yang berinisial NM juga dipaksa untuk melayani nafsu pelaku.
Kejadian bermula saat keduanya berkenalan lewat media sosial. MW (41) membujuk korban untuk berpacaran dengan modus memberikan iming-iming akan membelikan segala keperluan korban.
Selai itu, pelaku jiha menjanjikan akan memberikan modal untuk usaha obat-obatan pertanian yang nantinya seluruh keuntungan dari usaha tersebut akan diberikan kepada korban untuk membangun rumah.
Korban yang tergiur lantas menjalin hubungan terlarang dengan pelaku. Terlebih saat itu, korban tidak mengetahui kalau pacarnya tersebut sudah memiliki istri dan anak.
Baca Juga:Lagi, Tabanan Bali Tutup Kafe, Objek Wisata sampai Fasilitas Publik
MP sudah menikah dan menetap di Bolaang Mangondow, Sulawesi Utara, sedangkan korban tinggal di Baturiti, Tabanan.
Kapolsek Baturiti AKP Fahmi Amdani menuturkan, MW datang ke Bali untuk menemui pacarnya pada tanggal 8 September 2020.
Keduanya bertemu lalu pergi ke Singaraja tanpa sepengetahun orang tua korban pada 12 Oktober 2020.
Sesampainya di Singaraja, tersangka mengirimkan pesan kepada orang tua korban, bahwa ia bersama NM baru saja mendarat di Manado dan mengabarkan kalau korban dalam keadaan baik-baik saja.
Tidak lama setelah menerima pesan tersebut, orang tua korban langsung melapor ke Polsek Baturiti. Setelah dilakukan lidik dan pengembangan, ternyata pelaku termonitor di desa Sukasada Buleleng.
Baca Juga:Dear Warga Tabanan, Fasilitas Umum dan Sosial Ditutup Sementara
“Dari informasi itu, tim opsnal pada tanggal 14 Oktober 2020 menuju desa Sukasada Buleleng melakukan penangkapan terhadap saudara MW," ujar Fahmi seperti dikutip dari Beritabali.com (jaringan Suara.com).
Setelah diamankan, tersangka mengatakan selama berpacaran dengan korban, dia mengaku sebagai duda. Ia pun memaksa untuk dilayani oleh korban. Atas bujuk rayu pelaku, korban pun menuruti.
Ironisnya, selama berpacaran, pelaku sudah menyetubuhi korban sebanyak tujuh kali di tempat yang berbeda.
“Kami sudah lakukan visum terhadap korban, dan kondisi psikologis korban awalnya sempat syok karena yang dia tahu tersangka ini mengaku seorang duda, namun informasi terakhir, korban kini sudah mulai beraktivitas biasa,” terangnya.
Kini, MW telah diamankan polisi guna proses hukum lebih lanjut.