Cegah Covid-19, Nakes Puskesmas Denpasar Selatan Pakai APD Level 3

Nakes yang bertugas juga dibekali pedoman protokol kesehatan (prokes) yang wajib diikuti.

Husna Rahmayunita
Jum'at, 16 Oktober 2020 | 20:03 WIB
Cegah Covid-19, Nakes Puskesmas Denpasar Selatan Pakai APD Level 3
ILUSTRASI - Dua orang tenaga medis saling membantu dalam mengenakan pakaian dan alat pelindung diri (APD) sebelum bertugas menangani pasien Covid-19, Kamis (30/4/2020). [ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal]

SuaraBali.id - Puskesmas Denpasar Selatan, Bali memperketat pencegahan Covid-19. Tenaga kesehatan (nakes) yang bekerja di Poliklinik puskemas tersebut memakai alat pelindung diri (APD) level 3.

Sementara untuk unit pelayanan puskesmas memakai APD level 2. Hal itu dikonfirmasi oleh Kepala Puskesmas Denpasar Selatan. AA Ngurah Gede Dharmayuda.

"Kita sudah tentukan untuk menyesuaikan. Untuk pelayanan menggunakan APD level 2, dan poliklinik Covid level 3," ujarnya.

Tak hanya menaikkan level penggunaan APD, nakes yang bertugas juga dibekali pedoman protokol kesehatan (prokes) yang wajib diikuti.

Baca Juga:Lindungi Tenaga Kesehatan, IDI Minta Tes Swab Gratis untuk Petugas Medis

Dharmayuda mengatakan saat ini ada 59 orang yang bertugas di Puskesmas Denpasar Selatan, termasuk petugas medis dan non-medis seperti karyawan bagian administrasi, sopir, cleaning service dan karyawan lainnya.

Tim dokter menggunakan alat perlindungan diri (APD) bersiap melakukan pemeriksaan gigi di salah satu klinik di kawasan Pulo Gadung, Jakarta, Rabu (22/4).  [Suara.com/Angga Budhiyanto]
Tim dokter menggunakan alat perlindungan diri (APD) bersiap melakukan pemeriksaan gigi di salah satu klinik di kawasan Pulo Gadung, Jakarta, Rabu (22/4). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

Saat jumlah kasus Covid-19 meningkat ini, sempat terjadi kekurangan karyawan. Semua petugas baik medis dan non-medis diberdayakan serta bertugas secara bergantian.

Ia mengatakan untuk jumlah dokter yang bertugas ada empat orang, sembilan perawat, enam bidan dan ada analis, perawat gigi serta tenaga kesehatan lainnya.

Dharmayuda menuturkan, dari petugas ada yang kita minta untuk memberikan penyuluhan, kemudian ada yang bertugas melakukan screening dan secara penuh memberikan pelayanan di bagian poliklinik Covid-19

"Jadi kami melakukan pelatihan internal karena petugas kami tidak cukup, jadi dokter-dokter dilatih saat melakukan tes usap, perawat dilatih swab, analisis juga di laboratorium. Jadi ketika dokter tidak bisa, ada perawat atau analis yang menggantikan. Selain itu kalau ndak bisa analis hari ini dokternya atau perawat nya sambil sudah termasuk. Kami melakukan perombakan besar-besaran di puskesmas karena secara kuantitas kami kurang," jelasnya.

Selain itu, aktivitas dari pasien yang mengarah ke positif Covid-19 juga dibatasi. Setelah masuk dalam ruang Covid-19, segala bentuk keperluan seperti pengurusan resep, pengambilan obat ke apotek dilakukan oleh petugas dengan APD.

Hal ini bertujuan agar meminimalisir penyebaran Covid-19 di lingkungan Puskesmas.

"Pasien kami batasi geraknya hanya di poli saja. Untuk pengambilan resep dan obat dilakukan oleh petugas kami dan diserahkan kepada pasien. Selain itu, wajib pakai masker, wajib duduk sesuai dengan yang kita siapkan dengan jarak, cuci tangan, kita berdayakan tenaga yang sudah ada dan dibuatkan jadwal," ujarnya memungkasi. (Antara)

Baca Juga:Cegah Kematian Tenaga Kesehatan, IDI Minta Pemerintah Pastikan APD Tersedia

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini