Sebelum Tewas Gantung Diri, Kadus di Payangan 'Pamit' lewat Facebook

Kepala Desa Bukian Made Junartha terkejut membaca status yang dibagikan korban ke Facebook.

Husna Rahmayunita
Rabu, 14 Oktober 2020 | 19:48 WIB
Sebelum Tewas Gantung Diri, Kadus di Payangan 'Pamit' lewat Facebook
ILUSTRASI. Tim Inafis Polres Tangerang Kota saat menunjukan lokasi Warga Keturunan Tionghoa gantung diri, Jumat (18/9/2020) (BantenHits.com/Rifat Alhamidi)

SuaraBali.id - Made Yudana (48), Kepala Dusun Bukian, Kecamatan Payangan, Kabupaten Gianyar ditemukan tewas gantung diri, Rabu (14/10/2020).

Kejadian tersebut menggegerkan warga. Diketahui, sebelum meninggal, korban sempat mengunggah status di Facebook.

Jenazah korban pertama kali ditemukan oleh kepala desa sekitar pukul 11.00 Wita.

Dikutip dari Beritabali.com, (jaringan Suara.com), menurut keterangan sepupu korban, I Wayan Kartawan (48), Made masih melakukan aktivitas seperti biasa pada pukul 07.00 Wita.

Baca Juga:Stres Sakit Tak Kunjung Sembuh, Daliman Ditemukan Tewas Gantung Diri

Selanjutnya korban berangkat ke kantor Desa Bukian untuk gotong-royong bersama perangkat Desa Bukian.

Namun usai kegiatan tersebut, Kepala Desa Bukian Made Junartha terkejut membaca status yang dibagikan korban ke Facebook.

Ilustrasi gantung diri (Shutterstock)
Ilustrasi gantung diri (Shutterstock)

Unggahan itu isinya menyampaikan permintaan maaf kepada teman, keluarga dan masyarakat. Korban juga meminta untuk diantar ke kuburan serta diharapkan untuk mengasuh anak-anaknya.

Curiga dengan status tersebut, Made Junartha pun mencari korban ke sawah di sebelah selatan kuburan Desa Adat Bukian.

Setibanya di TKP ternyata, korban sudah dilihat mengantung dirinya di gubuk. Korban mengikat lehernya dengan tali plastik warna hijau yang dikaitkan pada sebuah balok lambang.

Baca Juga:Diduga Faktor Ekonomi, Pria Surabaya Gantung Diri Pakai Selendang Pink

Kapolsek Payangan, AKP I Made Tama ketika dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut. Ia mengatakan pihaknya sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

Diketahui, tali plastik yang digunakan untuk menggantung diri korban berwarna hijau dengan panjang 1,5 meter.

Posisi tubuh korban pada saat gantung diri yaitu tubuh menghadap ke selatan, sedangkan tinggi balok lambang 3 meter ke tanah.

Jenazah korban kemudian dibawa ke rumah duka dengan mengunakan mobil ambulans milik RS Payangan sekitar pukul 13.00 Wita. I Made Tama menerangkan kematian korban murni bunuh diri.

"Ya benar ada kejadian gantung diri. Murni merupakan bunuh diri, dimana dari hasil olah TKP dan visum luar tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh Korban," jelasnya.

Catatan Redaksi: Hidup sering kali sangat berat dan penuh tekanan, tetapi kematian tidak pernah menjadi jawabannya. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit dan berkecenderungan bunuh diri, sila hubungi dokter kesehatan jiwa di Puskesmas atau rumah sakit terdekat. Bisa juga Anda menghubungi LSM Jangan Bunuh Diri melalui email [email protected] dan telepon di 021 9696 9293. Ada pula nomor hotline Halo Kemenkes di 1500-567 yang bisa dihubungi untuk mendapatkan informasi di bidang kesehatan, 24 jam.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak