Keluarganya khawatir tindakan operasi malah berisiko lebih buruk terhadap kesehatannya dikarenakan faktor usia.
"Khawatir nanti berisiko. Kalau saya sih terserah," ucap Abu.
Abu sudah pasrah dengan keadaannya. Dioperasi atau tidak, ia percaya kepada kehendak Tuhan. Ia sadar usianya sudah tak lagi muda.
Namun jika dikasih pilihan, tentu ia ingin sembuh.
Baca Juga:Kabur dari Puskesmas, Pasien ODGJ Tewas Telungkup di Sawah
Abu ingin melanjutkan hidup lebih panjang lagi. Ia masih punya beberapa pekerjaan yang belum terselesaikan.
Abu bersyukur satu matanya masih berfungsi normal. Ia masih bisa melihat huruf demi huruf yang dia tulis dalam secarik kertas putih.
Di tengah keterbatasannya, meski perih menumbuk matanya, Abu masih sibuk menulis buku tentang perjalanan hidupnya.
Ia juga masih terus menulis sejarah perjalanan bangsa berdasarkan pengalamannya. Termasuk kesaksian terhadap Panglima Besar Jenderal Soedirman yang menjadi atasannya.
Abu juga masih aktif memberikan pelayanan umat karena ia statusnya sebagai seorang pendeta.
Baca Juga:Heboh Artis FTV HH Ditangkap di Medan, Warganet Serang IG Hana Hanifah
"Saya masih menulis, mengajar dan melakukan pelayanan," katanya.