- Said Didu sebut Menhan Sjafrie Sjamsoeddin adalah sosok yang tertutup dan sangat loyal pada pimpinan.
- Sjafrie memegang prinsip "jaga pekarangan masing-masing" dan tidak akan bermanuver tanpa perintah.
- Menhan Sjafrie terima kunjungan sahabat lama, eks Gubernur Jenderal Australia, bahas kerja sama militer.
Kedatangan Jenderal Hurley disambut oleh Sekretaris Jenderal Kemhan Letjen TNI Tri Budi Utomo di depan Gedung utama dan dilanjutkan dengan upacara penyambutan.
Setelah itu, keduanya menuju ruang Bhineka Tunggal Ika untuk melakukan pertemuan tertutup bersama Menhan.
Kepala Biro Informasi Pertahanan (Karo Infohan) Setjen Kemhan Brigjen TNI Frega Wenas mengungkapkan pertemuan berlangsung hangat dan penuh keakraban. Hal ini lantaran keduanya merupakan sahabat lama sejak masa taruna militer.
“Tadi Jenderal David Hurley, mantan Panglima Angkatan Persenjataan Australia dan mantan Gubernur Jenderal Australia, berkunjung ke Kemhan. Beliau disambut Sekjen dan diterima langsung oleh Bapak Menhan yang memang sahabat lama,” ujar Brigjen Frega.
Persahabatan Menhan Sjafrie dengan David Hurley terjalin sejak 1974, saat keduanya mengikuti program pertukaran taruna di Royal Military College Duntroon, Australia.
Dalam ketemuan tersebut, keduanya juga membahas hubungan bilateral pertahanan Indonesia – Australia, terutama dalam bidang pelatihan dan Kesehatan militer.
“Ada beberapa pembahasan juga terkait bagaimana hubungan bilateral saat ini, dan keduanya berharap ada peningkatan kerja sama militer yang sudah terjalin baik,” Jelas Frega.
Jenderal Hurley juga menyinggung peran Ikatan Alumni Pertahanan Indonesia – Australia (IKAHAN) yang dibentuk pada 2012, dimana ia dan Sjafrie termasuk pendirinya.
Menhan Sjafrie kemudian menyampaikan perkembangan terkini sektor pertahanan Indonesia, termasuk pembentukan Batalyon Teritorial Pembangunan dan penguatan Dewan Pertahanan Nasional.
Baca Juga: Proyek Whoosh Terus Disorot, Ekonom Ini Ungkap Bukti Pembanding Harga Kereta Cepat di China
Inisiatif tersebut mendapat apresiasi dari Jenderal Hurley.
Keduanya menegaskan komitmen untuk terus berkontribusi terhadap perdamaian dunia, termasuk di Kawasan Timur Tengah.
Brigjen Frega menegaskan, pertemuan ini tidak membahas soal belanja militer atau persenjataan, melainkan memperkuat hubungan personal dan diplomasi pertahanan berbasis persahabatan.
Kontributor : Kanita
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
Terkini
-
BRI Sigap Tangani Bencana Alam di Aceh, Sumut, dan Sumbar Bersama Danantara
-
Bali Larang Botol Plastik di Bawah 1 Liter, Pengusaha Panik
-
BRI Perkuat Tata Kelola dan Akselerasi Kinerja Tahun 2026 dalam RUPSLB
-
BRI Bagikan Dividen Interim Tahun Buku 2025 Sebesar Rp137 per Saham
-
Motif Dendam Terungkap! Kronologi Pembunuhan Turis Spanyol di Hotel Senggigi