- Atasi tanjakan maut Goa Gong, Pemkab Badung siapkan jalur baru di sisi timur lewati sungai.
- Solusi kedua, Pemkab Badung akan membuka akses baru tembus dari Unud menuju GWK pada tahun 2026
- Proyek ini bertujuan menekan angka kecelakaan dan jadi solusi mobilitas warga di Bali Selatan.
SuaraBali.id - Selama bertahun-tahun, tanjakan Goa Gong di Jimbaran menjadi momok yang menakutkan bagi pengendara.
Reputasinya sebagai "tanjakan maut" bukan isapan jempol, dengan deretan insiden kecelakaan yang kerap memakan korban.
Namun, era ketakutan itu tampaknya akan segera berakhir. Pemerintah Kabupaten Badung kini secara serius menyiapkan dua jalur penyelamat untuk menaklukkan jalur ekstrem tersebut.
Di bawah komando Bupati I Wayan Adi Arnawa, sebuah solusi jitu tengah dirancang.
Rencana utamanya adalah membangun sebuah shortcut atau trase baru yang akan mengalihkan lalu lintas sebelum memasuki titik tanjakan paling curam.
Jalur ini akan dibangun di sisi timur, membelah area sungai untuk menciptakan akses yang lebih landai dan aman.
“Kami sedang mencoba membuat arah trase ke kiri sebelum tanjakan Goa Gong, melewati sungai. Di atas sungai itu nanti akan dibuat jalur baru,” ujar Adi Arnawa di Puspem Badung, Rabu (29/10/2025).
Langkah ini diambil setelah rencana awal untuk memperbaiki elevasi tanjakan yang ada terpaksa dibatalkan.
Keputusan tersebut diambil demi menghormati kesucian area Pura Goa Gong, berdasarkan masukan dari para tokoh dan pemangku adat setempat.
Baca Juga: Wisatawan AS Berusia Setengah Baya Jatuh di Tangga Pantai Atuh, Ini Kondisinya
“Kami hormati pertimbangan itu. Jadi kami cari solusi lain, membuat jalur ke kiri,” jelasnya, menegaskan komitmen pemerintah untuk menyeimbangkan pembangunan dengan kearifan lokal.
Tidak hanya itu, Pemkab Badung juga menyiapkan rencana kedua yang tak kalah strategis: membuka akses tembus dari Universitas Udayana (Unud) langsung ke Garuda Wisnu Kencana (GWK).
Jalur ini diproyeksikan menjadi rute alternatif vital bagi warga dari Kutuh dan Ungasan, memungkinkan mereka mencapai Denpasar tanpa harus berhadapan dengan tanjakan maut Goa Gong atau kemacetan di Jalan Raya Uluwatu.
“Kami sudah koordinasi dengan pihak GWK, dan mereka mendukung. Ini target kami pasang di 2026. Aksesnya akan dibuka untuk umum,” ujar Adi Arnawa optimistis.
Dengan dua proyek besar ini, Pemerintah Kabupaten Badung tidak hanya berupaya menekan angka kecelakaan, tetapi juga membuka babak baru bagi konektivitas di wilayah Bali Selatan.
Tanjakan maut yang selama ini menghantui akan segera menjadi kenangan, digantikan oleh jalur yang aman, lancar, dan membuka potensi baru bagi kawasan wisata tersibuk di Pulau Dewata.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Bisnis Impor Baju Bekas Ilegal di Tabanan, Tersangka Cuci Uang Lewat Bis AKAP
-
Apa Jasa Raden Aria Wirjaatmadja bagi BRI? Begini Kisahnya
-
TikTok Diprediksi 'Menggila' Saat Nataru, Trafik Data Bali-Nusra Diproyeksikan Naik
-
Batik Malessa, Dari Kampung Tipes Memberdayakan Perempuan dan Menggerakkan Ekonomi Keluarga
-
BRI Bersama BNI dan PT SMI Biayai Proyek Flyover Sitinjau Lauik Senilai Rp2,2 Triliun