- Prabowo dipuji karena kemampuan lobi dan bahasa Inggrisnya, beda dengan Jokowi menurut pengamat.
- Syahganda sebut hanya Soekarno & Prabowo, presiden RI yang dihormati dunia internasional.
- Donald Trump memuji Prabowo berulang kali atas peran aktifnya mendorong perdamaian di Gaza.
Sehingga sepanjang sejarah, menurut Syahganda hanya 2 presiden yang mendapatkan penghormatan dari rekan sesama presiden di luar negeri, yakni Soekarno dan Prabowo.
“Jadi Indonesia ini sepanjang Sejarah, menurut saya Cuma 2 presiden yang dihormati, yaitu Soekarno sama si Prabowo ini,” jelas Syahganda.
Menghadiri acara – acara resmi pertemuan lintas negara menurut Syahganda menjadi prestasi tersendiri dalam satu tahun pemerintahan Prabowo.
“(Prabowo dalam setahun ini) wow superstar dong dia. Dia bisa ketemu Xi Jinping dihormati, ketemu Putin dihormati, ketemu Trump dihormati,” kata Syahganda.
“Dulu sehebat – hebatnya SBY kan ya biasa, nggak dihormati. Kalau ini (Prabowo) kan dihormati,” imbuhnya.
Prabowo Dipuji Donald Trump Berulang Kali
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump memberi pujian berulang kali kepada Presiden Prabowo Subianto.
Ketua Komisi VII DPR RI, Saleh Partaonan Daulay mengatakan bahwa pujian dari Trump tersebut karena peran aktif Prabowo di Timur Tengah layak diakui.
Trump memberi pujian untuk Prabowo kesekian kalinya pada acara – acara resmi pertemuan lintas negara
Baca Juga: Prabowo: Saya Kasih Menteri 10T, Kapan Ada Presiden Kayak Gini?
“Trump menegaskan Kembali peran aktif Prabowo dan Indonesia dalam menciptakan perdamaian dunia. Ini sangat konsisten dengan Amanah konstitusi dan perjuangan rakyat Indonesia,” kata Saleh.
Trump menilai bahwa peran yang dilakukan oleh Prabowo untuk mendorong perdamaian di Gaza adalah bentuk pengamalan terhadap ajaran agama islam.
Menurutnya, kiprah Prabowo sangat bermakna bagi orang beragama, mencari makna hidup dengan mempelopori dan menjaga perdamaian.
Pasalnya, dia mengatakan bahwa perang bertentangan dengan ajaran agama, bertolak belakang dengan nilai – nilai kemanusiaan, tidak sesuai dengan prinsip ketertiban sosial, merusak fondasi ekonomi, hingga meruntuhkan hubungan politik dan mencederai hak asasi manusia (HAM).
“Banyak korban berjatuhan. Tidak hanya dari kalangan militer, tetapi juga dari kelompok anak, ibu menyusui, disabilitas, orang tua, dan lain – lain,” ujarnya.
Kontributor : Kanita
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
-
4 Tablet RAM 8 GB dengan Slot SIM Card Termurah untuk Penunjang Produktivitas Pekerja Mobile