- Aktivis Prodem yakin Prabowo tidak akan bisa dikendalikan oleh Jokowi meski utang budi.
- Prabowo harus perbaiki keadaan darurat korupsi & utang besar peninggalan era Jokowi.
- Prabowo punya taktik & strategi sendiri, termasuk menjaga jarak & mengganti kabinet.
SuaraBali.id - Aktivis senior Pro – Demokrasi (Prodem), Standarkiaa Latief menyebut bahwa Presiden Prabowo Subianto tidak akan bisa dikendalikan oleh Presiden ke 7, Joko Widodo (Jokowi).
Meskipun secara gamblang, Prabowo mengakui bahwa dirinya bak harus membalas budi Jokowi atas jabatannya saat ini.
Latief menyebut bahwa Prabowo kini harus bisa memperbaiki keadaan Indonesia yang disebutnya sebagai darurat korupsi.
“Kalau menurut saya Presiden harus berani mengatakan bahwa negara sedang dalam keadaan darurat korupsi. Indonesia darurat korupsi hari ini,” ucap Latief, dikutip dari youtube Forum Keadilan TV, Senin (20/10/25).
Latief mengatakan bahwa kini negara tengah dihadapkan dengan utang yang luar biasa.
Dirinya menyebut utang tersebut peninggalan pemerintahan Jokowi.
“Kita sudah terbebani dengan utang yang luar biasa, utang itu larinya kemana? APBN di periode pemerintahan Jokowi, itu setiap APBN kebocorannya 37% lo,” ucapnya.
“Kasusnya yang sudah terungkap itu, Ini gila,” imbuhnya.
Prabowo menurut Latief sudah memiliki strategi untuk menangani masalah besar yang ditinggalkan oleh Jokowi.
Baca Juga: Pengakuan Dosen UMS Kepada dr Tifa : Iriana Jokowi Tak Lulus? Gelar SE dan MM Jadi Sorotan
“Wajar kalau presiden saat ini tegas mengambil kebijakan, tentang soal yang bisa menghambat terciptanya perbaikan bagi Masyarakat secara luas. Dan (Prabowo) tau soal itu, cerdas beliau soal itu. Cuman di dalam politik kan ada yang Namanya taktik dan strategis,” jelasnya.
Sementara itu soal orang – orang dalam lingkaran kabinet Prabowo yang masih memiliki kedekatan secara politik dengan Jokowi, Latief justru berkomentar berbeda.
Latief mengaku bahwa dirinya kerap merasa geregetan lantaran orang – orang yang dianggap pro dengan Jokowi tidak kunjung diganti oleh Prabowo.
Namun menurut Latief, dibalik itu semua, Prabowo sebenarnya sudah memiliki taktik dan mengatur strategi.
“Masyarakat umum bahkan saya pribadi kadang – kadang kan juga gregetan. Kenapa ini belum diganti, dalam kabinet, ya kan. Tapi karena memang semua ada kalkulasinya. Saya yakin beliau (Prabowo) punya target, ada limitasi waktu dimana dalam tahap waktu tertentu ini harus sudah selesai, sehingga program – program atau kebijakan – kebijakan yang sifatnya berorientasi pada kepentingan rakyat, itu tidak terhambat oleh soal – soal ini,” urai Latief.
Latief menilai bahwa kini Prabowo sedikit demi sedikit sudah mulai menunjukkan bahwa dirinya menjaga jarak dengan Jokowi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
Terkini
-
Menkeu Purbaya 'Sentil' Menteri Ara soal Lahan Rusun di Bali: Dia Bukan Bos Saya!
-
5 SUV Paling Laris Akhir 2025: Dari Hybrid Canggih Sampai Harganya 200 Jutaan
-
7 Jenis Heels Populer Bikin Kakimu Jenjang dan Elegan
-
5 Maskara Andalan Bikin Mata Hidup Maksimal
-
Eropa Kekurangan Tenaga Produktif, Ini Syarat Agar Anda Bisa Jadi Pekerja Migran