- Gunung Lewotobi Laki-laki meletus dahsyat; kolom abu setinggi 10 km.
- Penerbangan dari Bali masih aman
- Bandara Frans Seda Maumere ditutup sementara, 6 penerbangan dibatalkan.
SuaraBali.id - Meletusnya Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), kembali mengalami letusan dahsyat pada Rabu (15/10/2025) pukul 01.35 Wita membuat sejumlah penerbangan di daerah tersebut dibatalkan.
Hal ini karena risiko abu vulkanik hingga penutupan Bandara Frans Seda, Maumere.
Namun hingga siang ini, penerbangan dari dan ke Bali dipastikan masih berjalan normal.
“Sampai dengan pagi ini seluruh penerbangan di Bandara I Gusti Ngurah Rai berjalan normal. Jika ada hal-hal yang dapat kami perbarui, akan kami sampaikan lebih lanjut,” ujar Communication and Legal Division Head, Gede Eka Sandi Asmadi, Rabu (15/10/2025).
Bandara Frans Seda Maumere pun kembali ditutup sementara akibat sebaran abu vulkanik.
Penutupan berlaku hingga Kamis (16/10/2025) pukul 06.00 Wita.
Kepala Bandara Frans Seda Maumere, Partahian Panjaitan, mengonfirmasi penutupan tersebut.
"Hari ini sampai 16 September 2025 pukul 06.00 Wita, operasi penerbangan di Bandara Frans Seda ditutup sementara," ujarnya.
Sebanyak enam penerbangan dari maskapai Wings Air dan Nam Air terpaksa dibatalkan. Penerbangan yang dibatalkan meliputi rute Wings Air Kupang-Maumere, Maumere-Kupang, Labuan Bajo-Maumere, Maumere-Labuan Bajo, serta Nam Air rute Kupang-Maumere dan Maumere-Kupang.
Baca Juga: Terjebak Abu Vulkanik, Bandara Gewayantana Tutup Akibat Letusan Ile Lewotolok
Kolom Abu Capai 10 Kilometer
Sebagaimana diketahui letusan ini menghasilkan kolom abu setinggi 10 kilometer di atas puncak gunung, atau sekitar 11.584 meter di atas permukaan laut.
Menurut petugas Pos Pengamatan Gunung Api Ile Lewotolok, Yosef Suryanto, letusan terekam seismogram dengan durasi kurang lebih 9 menit 6 detik.
Erupsi gunung yang saat ini berstatus Level IV (Awas) itu juga disertai dentuman kuat yang terdengar hingga Pos PGA Lewotobi Laki-laki.
Beberapa desa di kaki gunung dilaporkan diguyur hujan pasir.
"Tinggi kolom abu teramati kurang lebih 10.000 meter di atas puncak atau 11.584 meter di atas permukaan laut," ujar Yosef dalam keterangannya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
Terkini
-
Menkeu Purbaya 'Sentil' Menteri Ara soal Lahan Rusun di Bali: Dia Bukan Bos Saya!
-
5 SUV Paling Laris Akhir 2025: Dari Hybrid Canggih Sampai Harganya 200 Jutaan
-
7 Jenis Heels Populer Bikin Kakimu Jenjang dan Elegan
-
5 Maskara Andalan Bikin Mata Hidup Maksimal
-
Eropa Kekurangan Tenaga Produktif, Ini Syarat Agar Anda Bisa Jadi Pekerja Migran