- Bandara Gewayantana Larantuka tutup 2 hari akibat abu vulkanik Ile Lewotolok.
- Pesawat Wings Air alami 5 pembatalan penerbangan beruntun.
- Gunung Ile Lewotolok meletus 71 kali; masyarakat dilarang mendekat 3 km.
SuaraBali.id - Dampak letusan Gunung Ile Lewotolok di Kabupaten Lembata terus meluas, memaksa Bandara Gewayantana Larantuka di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), menutup operasionalnya selama dua hari penuh.
Penutupan darurat ini dipicu oleh sebaran abu vulkanik yang mengancam keselamatan penerbangan.
Bandara Gewayantana tidak dapat beroperasi sejak Rabu (24/9/2025) hingga hari ini, Kamis (25/9/2025).
Kepala Bandara Gewayantana Larantuka, Puguh Lukito, mengonfirmasi bahwa bandara tersebut secara langsung terdampak oleh aktivitas eksplosif Gunung Ile Lewotolok.
"Bandara ditutup dua hari. Hari ini kami memutuskan status Aerodrome closed berdasarkan hasil safety assessment bersama seluruh mitra Bandara," tegas Puguh Lukito.
Tak hanya penutupan bandara, serangkaian letusan ini juga menimbulkan kekacauan signifikan pada jadwal penerbangan.
Puguh menambahkan bahwa pesawat Wings Air telah mengalami pembatalan penerbangan beruntun.
"Cancel flight wings sudah hari ke-5," imbuhnya, menandakan gangguan yang parah dan berkelanjutan.
Situasi ini diperparah oleh laporan letusan Gunung Ile Lewotolok yang intens.
Baca Juga: Enam Orang Jadi Tersangka Atas Dugaan Pengeroyokan di Bandara Ngurah Rai
Pada Kamis (25/9/2025), gunung berapi tersebut meletus sebanyak 71 kali dalam rentang waktu pukul 06.00 hingga 12.00 Wita, dengan amplitudo bervariasi antara 8 hingga 33,7 milimeter dan durasi erupsi 48 hingga 88 detik.
Petugas Pos Pengamatan Gunung Api Ile Lewotolok, Anselmus Bobyson Lamanepa, menjelaskan bahwa gunung setinggi 1.423 meter di atas permukaan laut (mdpl) ini memuntahkan kolom abu setinggi 100 hingga 400 meter dengan warna asap putih dan kelabu.
"Erupsi disertai gemuruh dan dentuman lemah," ungkap Anselmus dalam keterangan resminya.
Merespons kondisi yang berpotensi membahayakan, Anselmus kembali mengeluarkan imbauan keras kepada masyarakat, pengunjung, dan wisatawan.
Mereka diminta untuk sama sekali tidak mendekati radius 3 kilometer (km) dari pusat aktivitas Gunung Ile Lewotolok.
Selain itu, kewaspadaan tinggi diperlukan terhadap ancaman guguran atau longsoran lava serta awan panas, khususnya dari sektor selatan dan tenggara, sektor barat, serta sektor timur laut Gunung Ile Lewotolok.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
Terkini
-
Siapa Saja 12 Tersangka Perusak Gedung DPRD NTB?
-
Bukan Hanya Bantuan Logistik, Intip Program BRI Pulihkan Psikologis Korban Banjir di Sumatra
-
7 Jajanan Khas Bali Paling Dicari Wajib Jadi Oleh-Oleh
-
Liburan ke Bali Makin Irit? Cek Harga Sewa Honda Brio di Sini
-
Sarapan di Atas Air: Intip 5 Tempat Instagramable Floating Breakfast di Bali Mulai Rp 200 Ribuan