Eviera Paramita Sandi
Sabtu, 11 Oktober 2025 | 11:17 WIB
Ilustrasi hujan [Ist]
Baca 10 detik
  • BMKG prediksi hujan kategori menengah di NTB dasarian II Oktober 2025.
  • Peluang hujan >50mm/dasarian 70-80% di Mataram, Lombok, Sumbawa, Dompu, Bima.
  • NTB masuk pancaroba ke musim hujan; tidak ada indikasi kekeringan meteorologis.

SuaraBali.id - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan hujan kategori menengah diprediksi mengguyur sebagian besar wilayah Nusa Tenggara Barat pada dasarian II Oktober atau rentang 11 sampai 20 Oktober 2025.

"Masyarakat dapat memanfaatkan hujan yang turun untuk mengisi tempat-tempat penampungan air," kata Prakirawan Stasiun Klimatologi BMKG NTB Ummi Mauliditia di Mataram, Jumat (10/10/2025).

Ummi mengungkapkan peluang terjadi hujan dengan intensitas menengah lebih 50 milimeter per dasarian sebesar 70 sampai 80 persen terjadi di Kota Mataram, Kabupaten Lombok Barat, sebagian besar wilayah Lombok Utara, Kabupaten Lombok Tengah, Kabupaten Sumbawa Barat, sebagian besar Sumbawa dan Kabupaten Dompu dan Bima.

Sedangkan, peluang curah hujan tinggi dengan intensitas lebih dari 100 milimeter per dasarian sebesar 50 sampai 70 persen yang terjadi di sebagian kecil Lombok Barat dan sebagian kecil Lombok Tengah bagian utara.

"Berdasarkan monitoring, analisis, dan prediksi curah hujan dasarian tidak terdapat indikasi kekeringan meteorologis sebagai dampak dari kejadian hari kering berturut-turut," ucap Ummi.

Lebih lanjut dia menyampaikan sepanjang dasarian I Oktober (1-10 Oktober 2025), curah hujan di seluruh wilayah NTB didominasi kategori rendah dari 0 sampai 50 milimeter per dasarian.

Sifat hujan saat itu secara umum bawah normal, namun terdapat pula sebagian wilayah dengan sifat hujan normal dan atas normal. Curah hujan paling tinggi tercatat di pos hujan Sigerongan, Kabupaten Lombok Barat sebesar 112 milimeter per dasarian.

"Saat ini seluruh wilayah Nusa Tenggara Barat berada dalam periode pancaroba dari musim kemarau menuju musim hujan," katanya. [ANTARA] 

Baca Juga: Januari-Februari 2026: Bali Bersiap Hadapi Puncak Musim Hujan, Ini Wilayah Paling Terdampak

Load More