Eviera Paramita Sandi
Jum'at, 03 Oktober 2025 | 14:15 WIB
Kru official MotoGP memasang antena untuk jaringan internet jelang balapan MotoGP di Sirkuit Mandalika, KEK Mandalika, Kuta, Praya, Lombok Tengah, NTB, Senin (29/9/2025). [ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi/bar]
Baca 10 detik
  • Tim anti-drone Polri halau drone liar di MotoGP Mandalika.
  • Drone dideteksi, pilot dicari, tidak dijatuhkan. Fokus cegah gangguan.
  • 10 personel anti-drone, bagian dari 3037 gabungan pengamanan MotoGP.

SuaraBali.id - Gelaran MotoGP yang penuh adrenalin di Sirkuit Mandalika bukan hanya pertarungan kecepatan di lintasan, namun juga duel tak terlihat di angkasa.

Pada hari pertama balapan, Jumat, sebuah tim khusus dari Mabes Polri menunjukkan ketangguhannya dengan berhasil menghalau sejumlah drone liar yang berupaya menyusup ke wilayah udara terlarang.

Operasi ini menegaskan komitmen pengamanan demi kelancaran dan keselamatan event balap motor kelas dunia ini.

Ipda Muhammad Rizki Fitaloka, Kasub Satgas Anti Drone Mabes Polri, menjelaskan bahwa timnya telah melakukan pemantauan ketat sejak dini.

"Kami sudah deteksi ada beberapa indikasi drone yang diterbangkan mengambil video.

Tapi sudah kami lakukan tindakan untuk tidak mendekati areal Sirkuit Mandalika," ujarnya.

Ini menunjukkan bahwa sistem deteksi dini mereka berfungsi optimal, mencegah potensi gangguan atau penyalahgunaan.

Menariknya, meskipun menemukan keberadaan drone-drone tak berizin tersebut, tim anti-drone memilih pendekatan yang bijaksana ketimbang menjatuhkan perangkat.

"Untuk dijatuhkan tidak ada. Kami cari pilotnya untuk menahan tidak menerbangkan drone memasuki areal Sirkuit Mandalika. Itu saja," tegas Rizki.

Baca Juga: Sirkuit Mandalika Gelar Ritual Betabeq Untuk 'Minta Izin' Jelang MotoGP 2025

Untuk memastikan langit Mandalika steril dari gangguan, Mabes Polri mengerahkan 10 personel ahli yang ditempatkan di dua titik strategis: Pos Bukit 360 dan Pos Bukit Jokowi, masing-masing dengan lima personel yang siap siaga.

Pengamanan udara ini, kata Rizki, sudah dimulai sejak dua hari sebelumnya dan melibatkan koordinasi erat dengan berbagai pihak.

"Untuk pengamanan sudah dimulai dari dua hari yang lalu. Kami juga berkoordinasi dengan tim ITDC Mandalika bersama tim Komdigi Indonesia dan tim drone Dorna karena yang dibolehkan terbang saat MotoGP tim drone Dorna," imbuhnya.

Upaya pengamanan MotoGP 2025 memang bukan main-main.

Sebelumnya, Polda NTB telah menggelar Apel Pasukan Operasi Mandalika Rinjani 2025, mengerahkan total 3.037 personel gabungan dari berbagai instansi, termasuk BKO Mabes Polri dan TNI.

Pengamanan komprehensif ini terbagi dalam tiga zona utama (barat, tengah, timur) dengan tujuh satuan tugas yang mencakup segala aspek, mulai dari preventif hingga penindakan.

Load More