Eviera Paramita Sandi
Rabu, 01 Oktober 2025 | 17:42 WIB
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, Selasa (30/9/2025). [Antara/Rivan Awal Lingga]
Baca 10 detik
  • Menkeu Purbaya sebut direksi Pertamina malas bangun kilang, senang impor BBM.
  • Pertamina ingkar janji bangun 7 kilang baru sejak 2018, rugikan negara.
  • Purbaya minta DPR kontrol Pertamina bangun kilang demi kurangi subsidi.

“Kalau nggak gitu kita rugi besar. Karena kita impor dari Singapura, produk – produk minyak ya,” sebutnya.

“Saya akan lihat mereka jalankan apa enggak proyek – proyek yang diusulkan. Kalau nggak kita potong uangnya juga,” tambahnya.

Purbaya kemudian berpesan pada DPR akan membantu mengontrol Pertamina untuk segera membangun kilang minyak baru.

“Jadi tolong dari Parlemen juga mengontrol Pertamina untuk hal tersebut, jadi kita Kerjasama,” harapnya.

“Tujuan kita sama sebenarnya, mengurangi subsidi dan membuat subsidi yang ada lebih murah serta tepat sasaran,” tambahnya.

Untuk diketahui, pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 pemerintah menganggarkan subsidi dan kompensasi untuk tahun 2025 sebesar Rp 498,8 Triliun dengan realisasi hingga Agustus mencapai Rp 218 Triliun atau sekitar 43, 7 persen.

Realisasi subsidi dan kompensasi energi dipengaruhi oleh fluktuasi ICP, depresiasi nilai tukar rupiah serta peningkatan volume barang bersubsidi.

Meskipun telah dilakukan penyesuaian harga BBM dan tarif Listrik sejak 2022, sebagian besar harga jual belum mencapai Tingkat keekonomian.

Pemerintah tetap memberikan subsidi dan kompensasi untuk menanggung selisih antara harga keekonomian dan harga yang dibayar Masyarakat, sehingga Masyarakat dapat menikmati harga BBM, LPG, Listrik dan pupuk lebih murah melalui subsidi.

Baca Juga: Kilas Balik Mega Skandal Bank Century yang Menyeret Nama Sri Mulyani, Bagaimana Sekarang?

Data per akhir Agustus 2025 juga menunjukkan adanya peningkatan konsumsi berbagai barang bersubsidi hingga Agustus 2025 dimana konsumsi BBM tumbuh sekitar 3,5 persen, LPG 3kg tumbuh 3,6 persen, pelanggan Listrik bersubsidi tumbuh 3,8 persen dan pupuk mengalami peningkatan sebesar 12,1 persen.

Kontributor : Kanita

Load More