- GWK Diminta bongkar tembok yang dibangunnya demi aktivitas warga
- Sudah setahun diperingatkan tapi tak ada respons berarti
- DPRD beri jangka waktu seminggu
SuaraBali.id - Pengelola daya tarik wisata (DTW) Garuda Wisnu Kencana (GWK) diminta segera membongkar tembok pembatas yang mereka pasang sebab menghalangi aktivitas warga.
DPRD meminta hal ini dilakukan dalam jangka waktu seminggu.
Wakil Ketua DPRD Bali I Wayan Disel Astawa mengatakan dewan memberi batas waktu seminggu, sebab pemasangan tembok tersebut sudah dilakukan setahun dan mereka telah diperingati setahun lamanya namun tak direspons.
“Kita beri hasil menegaskan rekomendasi harus dalam seminggu ini dibongkar temboknya, dipindah ke sisi timur dan utara, hal-hal yang menyangkut kepentingan masyarakat lokal harus segera dibuka,” kata dia, Senin (22/9/2025).
Menurutnya sejak 2024, pengelola GWK membangun tembok yang dikatakan untuk mengamankan aset lahannya, namun setelah diperiksa menggunakan dokumen badan pertanahan, tembok pembatas tersebut mengambil badan jalan yang dibuat sejak 2007.
DPRD Bali telah berkomunikasi dengan pengelola sejak tahun lalu namun tak ada itikad baik, hingga setahun lamanya ternyata tembok tersebut membuat warga setempat sulit mengakses dengan kendaraan padahal terdapat rumah dan sekolah di baliknya.
Puncaknya ketika SDN 8 Ungasan hendak melakukan pembangunan, pihak GWK hanya membukakan pintu untuk truk logistik masuk saat pagi hari sehingga menyulitkan pengerjaan proyek.
“Semua satu banjar terdampak, sekitar 600 orang, sudah setahun ini kita sudah berbaik hati bersurat berkomunikasi baik dan sampai sekarang belum (dibongkar) sehingga terjadi lah pertemuan di sini,” ujar Disel Astawa.
DPRD Bali memastikan jika GWK tak membongkar tembok tersebut dalam waktu satu minggu maka mereka bersama Satpol PP dan masyarakat membongkar tembok tersebut agar akses bisa digunakan penuh.
Baca Juga: Petualangan Rasa di Tabanan: Dari Babi Genyol Pedas Hingga Sate Kakul Bongan
Lebih jauh mengingat GWK dimiliki oleh PT Alam Sutera maka DPRD Bali juga berharap bantuan pemerintah pusat agar menindaklanjuti ke kantor pusat mereka di Jakarta.
“Saya berharap kepada presiden sesuai dengan langkah beliau apabila kita tidak bisa membantu banyak orang bantulah beberapa orang, apabila tidak bisa membantu beberapa orang bantulah satu orang, saya berharap hari ini mohon dibantu diwujudkan kepentingan masyarakat di wilayah GWK,” kata Disel Astawa. [ANTARA]
Berita Terkait
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
5 SUV Paling Laris Akhir 2025: Dari Hybrid Canggih Sampai Harganya 200 Jutaan
-
7 Jenis Heels Populer Bikin Kakimu Jenjang dan Elegan
-
5 Maskara Andalan Bikin Mata Hidup Maksimal
-
Eropa Kekurangan Tenaga Produktif, Ini Syarat Agar Anda Bisa Jadi Pekerja Migran
-
Santunan dan Pemulangan Jenazah WNI Korban Kebakaran Hongkong Ditanggung Pemerintah