Pakar Telematika Roy Suryo di DPR RI. (Suara.com/Bagaskara)
Baca 10 detik
- KPU Nomor 731/2025 dikritik Roy Suryo, dituding lindungi Gibran soal ijazah.
- Keputusan KPU menutup 16 dokumen syarat capres-cawapres yang sebelumnya publik.
- Roy Suryo nilai fatal, KPU tiba-tiba tutupi ijazah dan dokumen penting lainnya.
Roy memiliki keyakinan tersebut, pasalnya ia merasa bahwa Keputusan yang diambil oleh KPU ini terkesan tiba – tiba tanpa ada momen yang tepat, seperti saat pemilu dan sebagainya.
“Jadi KPU ini itu tadinya mau mengamankan ini (ijazah). Saya harus seudzon itu, karena tidak ada hujan tidak ada angin kok tiba – tiba. Tidak sedang masa pilpres, tidak sedang masa pemilihan kok tiba – tiba Ketika banyak gugatan soal pertanyaan ijazah soal mantan presiden sekarang wakil presiden, tiba – tiba keluar keputusan ini,” terangnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
Menkeu Purbaya 'Sentil' Menteri Ara soal Lahan Rusun di Bali: Dia Bukan Bos Saya!
-
5 SUV Paling Laris Akhir 2025: Dari Hybrid Canggih Sampai Harganya 200 Jutaan
-
7 Jenis Heels Populer Bikin Kakimu Jenjang dan Elegan
-
5 Maskara Andalan Bikin Mata Hidup Maksimal
-
Eropa Kekurangan Tenaga Produktif, Ini Syarat Agar Anda Bisa Jadi Pekerja Migran