Eviera Paramita Sandi
Senin, 30 Juni 2025 | 16:17 WIB
Gubernur Bali, Wayan Koster saat ditemui di Kantor Gubernur Bali, Senin (30/6/2025) (suara.com/Putu Yonata Udawananda)

SuaraBali.id - Gubernur Bali, Wayan Koster menanggapi berkembangnya isu pembangunan Bandara Internasional di Kabupaten Buleleng, Bali.

Pembangunan bandara tersebut rencananya dilakukan oleh PT BIBU Panji Sakti.

Rencana tersebut juga sudah didukung oleh Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar yang sudah bertemu pihak PT BIBU Panji Sakti pada pekan lalu.

Menanggapi rencana tersebut, Koster menanyakan kembali kepada PT BIBU terkait sumber dana pembangunan bandara tersebut.

Politisi PDI Perjuangan itu menyebut PT BIBU Panji Sakti hingga saat ini tidak melakukan koordinasi apa pun dengan Pemerintah Provinsi Bali.

“Oh iya PT PIBU kali mau membangun dia, dari mana uangnya?” ujar Koster saat ditemui usai Rapat Paripurna DPRD Provinsi Bali di Gedung Wiswa Sabha Kantor Gubernur Bali, Senin (30/6/2025).

“Nggak, nggak ada (koordinasi dengan Pemprov Bali). Kalau wacana (pembangunan Bandara Bali Utara), dari dulu sudah wacana,” imbuhnya.

Kendati demikian, dia mempersilakan jika pemerintah pusat hendak memberikan dukungan dana untuk pembangunan bandara di Buleleng.

Dia menyebut akan mengikuti instruksi pemerintah pusat jika hal itu terjadi.

Baca Juga: Saking Kekarnya, Pelaku Penembakan WN Australia di Bali Sampai Harus Diberi 3 Borgol

Namun, dia juga menekankan perihal infrastruktur penghubung antara Bali Utara dan Bali Selatan yang menurutnya masih belum memadai.

Dia mengharapkan ada kejelasan terkait hal itu andai pemerintah pusat mendukung pembangunan itu.

Bandara Bali Utara sendiri memang termasuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional tahun 2025-2029 yang diterbitkan Presiden Prabowo Subianto pada April 2025 lalu.

Proyek tersebut dituangkan dalam Peraturan Presiden (Perpres) nomor 12 tahun 2025.

Sementara, pernyataan Koster seirama dengan Ketum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri yang menolak adanya Bandara di Bali Utara.

Hal itu sampai membuat proyek tersebut dikeluarkan dari Proyek Strategis Nasional (PSN) pada periode pemerintahan Joko Widodo.

“Kalau didukung (Pemerintah Pusat) silakan, tentu saja kita akan mengikuti pemerintah pusat. Tapi yang sekarang belum terang kan infrastruktur penghubungnya belum ada,” tutur Koster.

Di sisi lain, Wakil Ketua II DPRD Provinsi Bali, IGK Kresna Budi mengharapkan jika pembangunan bandara tersebut terealisasikan.

Terlebih, putra asli Buleleng itu menilai hadirnya bandara tersebut dapat membuat putra daerah tidak harus merantau ke daerah lain seperti Bali Selatan untuk mencari penghidupan.

Namun demikian, dia juga menyadari jika setidaknya diperlukan akses yang memadai agar dapat menghubungkan Bali Utara dan Bali Selatan.

Dia mengharapkan pihak yang membangun nantinya juga memerhatikan hal tersebut.

“Kalau kami dari Buleleng sangat berharap Bandara itu jadi, dan itu setelah keluar Perpres kan ada dinamika semoga dengan hadirnya Bandara bisa membuat anak-anak kami tak keluar daerah untuk cari kerja,” ujarnya saat ditemui pada kesempatan yang sama.

“Yang jelas kalau untuk sekarang sih belum (ada akses yang layak), yang jelas harus direncakan ke jalan yang lebih mumpuni untuk bisa sampai di Bandara,” imbuh politisi fraksi Partai Golkar itu.

Seperti yang diberitakan sebelumnya oleh suara.com, Muhaimin Iskandar menyampaikan dukungannya terhadap pembangunan bandara di Bali Utara saat kunjungan kerjanya ke Bali pada Kamis (26/6/2025) lalu.

Dia meyakini adanya bandara internasional kedua di Bali akan memperluas akses wisatawan yang hendak berjalan-jalan ke Bali.

Termasuk juga dia mengharapkan agar bandara tersebut bisa membuat Bali dan Indonesia dapat menyaingi negara-negara lain dari segi pariwisata.

Terutama dalam hal pariwisata hiburan yang mendatangkan artis ternama dunia.

“Buat saya adalah kewajiban untuk mendorong BIBU ini secepat-cepatnya terwujud di Bali ini,” ujar Cak Imin.

“Kalau akses ini hanya satu bandara tidak akan bisa cepat, harus dua bandara minimal akses itu. Akses itu terpenuhi maka Insyaallah kita akan menang bersaing dengan negara-negara lainnya,” imbuh dia.

Selain itu, pembangunan bandara tersebut juga dinilai dapat meningkatkan geliat ekonomi di Kabupaten Buleleng dan sekitarnya.

“Kalau bandara ini cepat maka pemberdayaan ini cepat. Itu membuat kita semangat. UMKM tumbuh ekonomi kreatif semakin maju,” ujarnya.

Kontributor : Putu Yonata Udawananda

Load More