Eviera Paramita Sandi
Selasa, 24 Juni 2025 | 16:13 WIB
Tim kuasa hukum korban penembakan di Bali saat konferensi pers di Kabupaten Badung, Selasa (24/6/2025) (suara.com/Putu Yonata Udawananda)

SuaraBali.id - Nasib nahas harus ditanggung Gourdeas Jazmyn (30), istri Zivan Radmanovic yang merupakan korban peristiwa penembakan yang terjadi di vila Casa Cantisya, Badung, Sabtu (14/6/2025) lalu.

Dia harus menerima kenyataan ditinggal suami tercintanya untuk selamanya usai kejadian tersebut.

Padahal, keduanya ingin menikmati liburan di Bali sembari merayakan ulang tahun Gourdeas pada 16 Juni lalu.

Tim kuasa hukumnya menceritakan jika Zivan yang berinisiatif untuk mengajak istrinya berlibur.

Terlebih, Zivan melihat istrinya yang sibuk menjadi ibu rumah tangga yang mengurus anak-anaknya.

Keduanya sejatinya memiliki 2 anak kandung dan 4 anak angkat.

Kedua anak kandung mereka masih berusia 3 tahun dan 9 bulan.

“(Zivan) mau ngajak istrinya, sejak menikah mereka juga belum honeymoon soalnya. Jadi mikir yaudahlah kita ke Bali aja, tempatnya dekat, gak terlalu mahal. Kita ngambil waktu cuma 5 hari rencananya,” ujar anggota kuasa hukum Gourdeas, Sary Latief dalam konferensi pers di Kerobokan, Kabupaten Badung, Selasa (24/6/2025).

Awalnya Gourdeas berat hati untuk berlibur karena memikirkan anaknya. Namun, dengan bujukan Zivan, dia mengiyakan ajakan tersebut.

Baca Juga: Tiga Pelaku Penembakan di Bali, Ditangkap Setelah Kabur ke Luar Negeri dengan Mobil Sewaan

Mereka kemudian tiba di Bali pada Kamis (12/6/2025) lalu. Mereka menginap di vila TKP yang sudah ditempati beberapa bulan oleh Sanar Ghanim dan kekasihnya, Daniela.

Vila itu sendiri juga merupakan vila yang dibangun oleh Sanar yang merupakan pebisnis properti.

Sementara, Gourdeas sendiri merupakan adik dari Daniela, kekasih Sanar. Sehingga, mereka masih dalam satu hubungan keluarga.

“Mereka sudah lama tinggal di situ. Sifatnya lebih menyambut keluarga, yaudah nginep di tempat kita. Jadi seperti vila keluarga,” ungkap Pahrur Dalimunthe yang juga merupakan tim kuasa hukumnya.

Kemudian, pada keesokan harinya mereka melakukan aktivitas berlibur pada umumnya. Usai makan malam, mereka kembali ke vila pada larut malam.

Ketika baru berbaring sejenak, mereka kemudian dikagetkan dengan pelaku yang datang dan menembakkan senjatanya kepada kedua korban.

Load More