Eviera Paramita Sandi
Kamis, 19 Juni 2025 | 16:58 WIB
Bupati Lombok Timur H. Hairul Warisin saat pengusiran pelaku wisata di Ekas, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat [Suara.com/Istimewa]

“Intinya kita punya pandangan yang sama dengan beliau bahwa kita ingin meningkatkan sektor pariwisata, semua pihak harus dilibatkan,” katanya.

Sebelumnya, Bupati Lombok Timur, H. Hairul Warisin mengatakan apa yang dilakukannya kemarin lantaran keluhan dari para pelaku wisata saat menggelar diskusi.

Di mana ditemukan pemandu wisata dari Loteng membawa tamunya dan parkir di tengah laut untuk menikmati ombak di Pantai Ekas.

"Itu yang menjadi dasar kita lantaran permasalahan yang bertahun-tahun yang dikeluhkan oleh para pelaku wisata yang tak kunjung tuntas," katanya.

Bupati Lotim menyoroti pajak yang dikeluarkan oleh para pelaku wisata semakin kecil.

Dan setelah dilakukan diskusi, ternyata adanya aktivitas dari pemandu wisata dari Lombok Tengah pun mencuat menjadi salah satu penyebabnya.

"Tamu - tamu yang menginap di Ekas yang biasanya 5 - 6 hari, tapi sekarang hanya 1 - 2 hari saja. Itu karena desakan yang datang dari mana-mana bahkan intimidasi dari orang luar terhadap tamu yang menginap di situ (Ekas)," tegasnya.

Kenyamanan yang terganggu tentunya membuat tamu yang berada di Ekas memangkas masa liburannya di hotel atau homestay yang ada di Lombok Timur.

Dengan demikian para wisatawan memilih ke Loteng akibat adanya intimidasi dari pihak luar Lotim.

Baca Juga: Pengusaha di Mataram Pesan Siswa SD Untuk Prostitusi, Korban Dijual Kakaknya Sendiri

Bahkan dikeluhkan para tamu yang berada di Lotim bahwa sangat sulit sekali mendapatkan tempat surfing di Ekas lantaran banyaknya tamu yang datang dari Loteng dengan menggunakan kapal.

Setidaknya terdapat 100 orang yang datang untuk melakukan surfing.

"Ketidaknyamanan itu membuat tamu berfikir buat apa datang ke Lotim, sehingga tamu memilih untuk pindah ke tempat para tamu yang banyak berdatangan agar bisa melakukan surfing dengan tenang," jelasnya.

Hal itu dikatakan Bupati Lombok Timur sangat merugikan masyarakat di Ekas, baik itu dari kenyamanan bahkan perekonomiannya.

Investor juga turut dirugikan, di mana mereka telah membangun fasilitas hotel maupun homestay, namun tamu yang datang hanya sedikit.

"Yang ada nantinya investor bisa pergi karena tidak percaya dengan Lotim ini," katanya.

Load More