SuaraBali.id - Setelah adanya kasus tahanan kasus pencabulan ditemukan tewas di dalam sel rutan, tiga polisi yang berdinas di Polresta Denpasar ditahan dalam penempatan khusus (dipatsus).
Menurut Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Bali Kombes Pol. Aryasandi di Denpasar, ketiga polisi tersebut dinilai tidak profesional dan lalai dalam bertugas.
Hal ini karena saat kejadian pengeroyokan tersebut terjadi, mereka tak mengawasi aktivitas para tahanan dalam sel Polresta Denpasar.
"Tiga anggota telah kami patsus selama 30 hari karena kode etik. Saat bertugas piket jaga, mereka tidak monitor kegiatan tahanan. Itu salah satu bentuk ketidakprofesionalan anggota," kata Sandi.
Adapun tiga anggota yang dipatsus adalah Bripka ADP (anggota Satuan Tahti), Bripda IPDAP (anggota Samapta) dan Bripda IDPS (anggota Samapta).
Diketahui sebelumnya, seorang pria yang merupakan tahanan berinisial AI (35), diketahui tewas di dalam Rumah Tahanan (Rutan) Polresta Denpasar, Bali, pada Rabu (4/6) malam sekitar pukul 21:30 Wita.
Korban AI diketahui adalah seorang pelaku pencabulan anak di bawah umur.
“Yang bersangkutan merupakan tahanan kasus pencabulan terhadap anak di bawah umur dan baru masuk rutan Polresta Denpasar,” ujarnya.
Menurut keterangan Sandi, korban tewas karena diduga dikeroyok oleh para tahanan lain di Rutan Polresta Denpasar.
Baca Juga: Berbagi Berkah Kurban Antar Umat Beragama dengan Tradisi Ngejotin di Bali
Dari sejumlah informasi yang dihimpun, korban AI adalah pelaku pencabulan dan setelah ditangkap diserahkan ke rutan oleh penyidik Unit PPA Polresta Denpasar.
Namun belum sampai sehari di dalam sel, AI telah tewas diduga dikeroyok.
Kronologi
Kejadian tersebut terjadi pada Rabu (4/6/2025) lalu.
Pada sekitar pukul 20.30 WITA, ada tahanan yang melaporkan kepada petugas piket di lokasi jika ada satu penghuni sel yang terjatuh di kamar mandi.
“Pada saat itu piket dilaporkan salah satu penghuni sel bahwa ada penghuni sel yang jatuh di kamar mandi. Itu laporan awalnya,” imbuh Ariasandy.
Berita Terkait
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
5 SUV Paling Laris Akhir 2025: Dari Hybrid Canggih Sampai Harganya 200 Jutaan
-
7 Jenis Heels Populer Bikin Kakimu Jenjang dan Elegan
-
5 Maskara Andalan Bikin Mata Hidup Maksimal
-
Eropa Kekurangan Tenaga Produktif, Ini Syarat Agar Anda Bisa Jadi Pekerja Migran
-
Santunan dan Pemulangan Jenazah WNI Korban Kebakaran Hongkong Ditanggung Pemerintah