Eviera Paramita Sandi
Rabu, 04 Juni 2025 | 11:11 WIB
Kegiatan pemilahan sampah di Yayasan Bali Wastu Lestari Denpasar, Selasa (4/6/2025)

“Barang itu (AMDK ukuran di bawah 1 liter) juga yang paling diincar untuk didaur ulang karena nilainya paling tinggi dan stabil. Jadi jika dipilah saja dan dibawa ke pengepul, sudah selesai urusan (sampah).”

Rata-rata pemulung dan pengepul menyasar barang yang punya nilai tinggi.

Mereka menggunakan pendekatan nilai. Mereka yang bekerja dengan cara seperti itu pun biasanya tidak menerima jaminan kesehatan.

Kebijakan Tak Lengkap Dan Minim Fasilitas

Hal serupa disampaikan oleh Ni Wayan Riawati, yang saat ini memimpin Yayasan Bali Wastu Lestari di Denpasar.

Dia menilai, jika pemerintah membatasi penggunaan plastik sekali pakai saja, sesungguhnya kebijakan tersebut kurang lengkap.

“Bukan hanya plastik, tapi semua yang single use dilarang. Sekarang kan banyak yang menggunakan paper cup. Itu justru sulit untuk didaur ulang,” terangnya.

Ria mengakui banyak yang bertanya padanya apakah dengan peraturan ini dia merugi? Sebab kemungkinan pemenuhan bahan bakunya akan terganggu.

“Pada dasarnya kami senang karena sampah berkurang karena ini gerakan gotong royong. Bank Sampah gerakannya mengacu pada regulasi yang mengatur tentang pelaksanaan 3R.”

Baca Juga: Koster Geram, Usaha di Bali Didominasi WNA Dan Bahayakan Warga Lokal

Dalam menjalankan Bank Sampah ini, Ria selalu menekankan bahwa hal pertama yang harus dilakukan adalah pengurangan.

Prinsipnya bagaimana sampahku adalah tanggung jawabku dan semua berperan dalam mengurangi emisi karbon.

“Jadi kebijakan ini kurang lengkap. Kami di praktisi pengumpulan sampah, jenis PET, kemasan botol plastik, tingkat daur ulang paling tinggi dan paling mahal. Adapun harga PET yang dalam keadaan utuh, Rp 3.000 per kilogram.

Kehadiran bank sampah berbasis masyarakat ini diharapkan dapat mengubah perilaku masyarakat.

Mereka menerima dari masyarakat, termasuk bank sampah unit di banjar-banjar.

Total ada 16 Bank Sampah Induk yang dia koordinir dan semuanya mandiri.

Load More